10/10/19
Home »
urban legend
» setan mata merah menyala
setan mata merah menyala
Keringat yang bercucuran pada wajah ku terlihat deras saat ku telah selesai bermain Basket dipulang sekolah.
Waktunya aku pulang dan mengganti pakaian yang ku kenakakan. Pintu-pintu Ruang Ganti tertutup tanpa seorang pun menemani.
Tanpa takut aku memasuki salah satu ruangan yang paling ujung.
Tas yang ku bawa pun ku taruh di depan pintu tanpa membawanya masuk.
Tiba-tiba punggung ku terasa berat dan panas.
Ini bukanlah hal biasa sehingga membuatku semakin takut dan jantung ini berdegup kencang.
Segera aku menyelesaikan ini.
Namun saat ku keluar Tas ku sudah tidak bersamaku.
Akupun sadar saat ku mencari tasku "mengapa Semua Pintu terbuka!?, adahal hanya ada aku disini"
besitku setelah sadar.
Aku lekas berlari keluar karena rasa takut ku.
Tapi mengapa tiba-tiba ada yang mendorong ku hingga ku terjatuh tak dapat bergerak.
Suara orang bernafas kencang seperti marah, juga langkah kaki besar dibelakangku. Tapi saat ku melihatnya Tak ada siapapun kecuali Mata merah yang hadir di Atap sekolah.
Waktunya aku pulang dan mengganti pakaian yang ku kenakakan. Pintu-pintu Ruang Ganti tertutup tanpa seorang pun menemani.
Tanpa takut aku memasuki salah satu ruangan yang paling ujung.
Tas yang ku bawa pun ku taruh di depan pintu tanpa membawanya masuk.
Tiba-tiba punggung ku terasa berat dan panas.
Ini bukanlah hal biasa sehingga membuatku semakin takut dan jantung ini berdegup kencang.
Segera aku menyelesaikan ini.
Namun saat ku keluar Tas ku sudah tidak bersamaku.
Akupun sadar saat ku mencari tasku "mengapa Semua Pintu terbuka!?, adahal hanya ada aku disini"
besitku setelah sadar.
Aku lekas berlari keluar karena rasa takut ku.
Tapi mengapa tiba-tiba ada yang mendorong ku hingga ku terjatuh tak dapat bergerak.
Suara orang bernafas kencang seperti marah, juga langkah kaki besar dibelakangku. Tapi saat ku melihatnya Tak ada siapapun kecuali Mata merah yang hadir di Atap sekolah.