25/07/17

Cerita Creepypasta Ticci Toby

Bernama Toby Rogers. Dia mempunyai rambut berwarna coklat tua dan mata berwarna coklat terang. Sejak kecil , dia selalu mempunyai masalah di dalam kehidupan nya.


Dia selalu diBully oleh teman kelasnya karena dia mempunyai penyakit Tourette Syndrome. Penyakit neuropsikiatrik yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan yang spontan (tic) tanpa bisa
mengontrolnya.

Penyakit yang juga membuat ucapan Toby selalu patah patah tanpa sebab , Semua teman nya selalu menganggu Toby dengan cara fisik dari yang ringan hingga berat. Mereka tau bahwa Toby tidak bisa melawan dengan kata kata nya. Karena dengan cara itu , sama saja Toby mempermalukan diri nya sendiri.


Untung saja Ibu dan Kakak perempuan Toby bisa menghibur dan MengSupport Toby sejak kecil , membuat kehidupan nya lebih berarti. Tapi , Ayahnya adalah seorang Pemabuk keras. Bahkan setiap hari Ayahnya selalu membentak Toby dengan kata kata kasar dan menyakiti Toby dengan cara fisik.

Ibu dan Kakak nya tidak bisa berbuat apa apa , Kenapa Ayahnya membenci Toby ? Tentu saja karena penyakit yang Dimiliki Toby , membuat diri nya seperti anak idiot. Mereka tinggal di sebuah Gubuk tua di tengah hutan karena krisis ekonomi mereka. Bahkan Toby harus menempuh jarak yang cukup jauh hanya untuk kesekolah neraka itu. Walaupun begitu , Toby ingin berguna bagi keluarga nya. Membuat bangga Ibu dan kakak nya. Hubungan Toby dengan kakak nya sangat dekat , Karena mereka saling mengerti satu sama lain.


Sampai bertahun tahun berlalu , Kakak Toby mempunyai cukup uang untuk membeli sebuah mobil. Toby sangat senang , Apalagi Jalanan Hutan yang dulu hanya berbatu , sekarang sudah diberi aspal untuk jalan pintas mobil mobil. Akhirnya Toby bisa pergi ke sekolah dengan cara cepat , Kakak nya juga sangat senang bisa mengantar Toby.

Tapi Ayahnya , Sang pemabuk itu. Selalu meminjam mobil itu untuk pergi berjudi dan
berfoya foya. Mereka hanya bisa menerima kenyataan , Bahkan bertahun tahun berlalu Toby semakin disakiti oleh ayah nya sendiri karena hal sepele. Disirami air panas , Dipukul dengan tongkat baseball , Dikurung disebuah ruangan berhari hari. Itulah hukuman yang harus dilewati oleh seorang anak bernama Toby Rogers itu.

Dia diam diam menyimpan dendam di hatinya , membiarkan kegelapan
memakan pikiran nya. Hingga Saat toby berumur 17 tahun , dia pergi bersama Kakak nya ke suatu gempat tetapi sesuatu yang mengejutkan terjadi , mereka mengalami kecelakaan dan menewaskan Kakak Toby. Toby yang selamat , semakin dibenci oleh ayahnya. Ayah nya yang menuduh Toby jika dia lah penyebab kematian kakak nya.

Dan disitulah tragedi dimulai , Ayah Toby mengambil kapak pemotong kayu ke arah Toby. Toby yang ketakutan hanya bisa diam kaku di tengah ruangan. Bahkan Ibu nya tidak bisa berbuat apa apa. Akhirnya pun dengan hati Toby yang sudah gelap , dia dengan refleks melempar botol minuman miras ke arah mata Ayahnya dan mengambil korek api dari meja ruang tamu. Ayahnya yang masih meringis kesakitan , membuka mata nya dan melihat Toby dengan tajam. Tapi Toby hanya tersenyum gelap ,bahkan Ibunya hanya melihat adegan itu dengan kaku.


Toby menyalakan korek api lalu melempar ke arah tubuh Ayah nya yang sudah di lumuri alkohol. Tubuh Ayahnya mulai terbakar , bahkan Gubuk tua tempat tinggal nya juga mulai terbakar. Ibu Toby hanya bisa berteriak takut. Toby yang sudah menyadari perbuatan nya hanya melebarkan mata terkejut. Apa yang dia lakukan sekarang adalah Hal yang tabu. Toby ketakutan saat melihat Ibu dan Ayahnya sudah dimakan oleh lebatnya amukan api. Dengan setengah hati dia berlari keluar dari rumah Gubuk tua itu dan menangis terseduh seduh.

Mengetahui apa yang dia lakukan. Tiba tiba datang seorang lelaki tinggi dengan Muka Faceless dan mempunyai Tentacle di sekujur tubuhnya , Dia menghampiri Toby yang sudah kotor dilumuri abu kotor dari amukan api itu.


"Come With Me" Lelaki tinggi itu membawa Toby ke suatu tempat di kedalaman hutan yang gelap dan menyeramkan. Meninggalkan jejak dan Tulisan dipohon dengan darah merah bertuliskan

"Proxy"

 SC : Vessalius04