25/08/20

Lubang Biru Dasar Laut [ Green Banana ] Florida

 
Ekspedisi ini diharapkan dapat menguak keanekaragaman jenis hewan laut yang hidup jauh di dasar lubang biru “Green Banana”. Tim peneliti juga ingin memeriksa seperti apa bentuk kehidupan di sana, dan mempelajari hubungannya dengan sistem air tanah Florida. Ini menjadi ekspedisi lanjutan dari penjelajahan lubang Amberjack pada 2019.

Nama “Green Banana” konon diberikan oleh warga setempat, yang katanya melihat pisang hijau terapung di sekitar lubang biru. “Green Banana belum pernah diteliti, jadi kami ingin mempelajari apa saja yang membedakan lubang ini dengan Amberjack,” bunyi email anggota ekspedisi Emily Hall, ilmuwan yang memanajeri Laboratorium Kelautan Mote.
 

 
“Kami tidak bisa menebak akan menemukan apa saja, karena [Green Banana] bentuknya berbeda dan jauh lebih dalam,” imbuhnya. Lubang biru tersebar di mana-mana, dan kedalamannya bisa mencapai 1.000 kaki (300 meter) di bawah permukaan laut seperti Dragon Hole di Laut Cina Selatan.
 
Menyelam ke bawah lubang biru bisa sangat berbahaya, jadi tidak mengherankan jika Lubang Biru di Laut Merah Mesir dinobatkan sebagai lokasi penyelaman paling mematikan di seluruh dunia.
Lubang biru merupakan habitat dari keanekaragaman hayati unik yang mungkin meliputi terumbu karang, moluska, penyu hingga hiu. 
 
Lubang biru juga menyediakan nutrisi bagi ekosistem yang hidup di dekatnya, sehingga tak jarang dijuluki sebagai “oasisnya” lautan. Gua bawah air ini selalu menjadi objek yang menarik untuk diteliti.
Dengan bantuan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika (NOAA), tim peneliti sudah mulai menjelajahi lubang-lubang biru di perairan Florida.
 
 
Emily berspekulasi, “lubang biru ini mungkin dulunya merupakan sumber mata air dan lubang pembuangan yang terbentuk 8.000 tahun silam, ketika wilayah Florida lebih luas daripada sekarang.” Namun, dugaan ini tentu harus diteliti lebih dalam. Masih banyak yang perlu dipelajari tentang asal-usul dan evolusi lubang biru.
 
SC : VICE