Klaim yang yang luar biasah memperluhkan bukti yang luar biasah,
baru-baru ini 25 juni 2018 ditemukan air di planet mars, para peneliti
menemukan air yang cair dibawah tanah kutup selatan mars, dibawah
lapisan es yang beku dan sangat keras menggunakan Orbit radar penembus
bernama Wahana Mars Express
Img sc from ibtime.co.uk |
Ntah kenapa tiba-tiba penemuan ini mengingatkanku pada sosok Percival Lowell, salah satu ilmuan di era Victoria 1837 hingga 1901, dia mengebadikan hidupnya untuk astronomi, dia sangat mempercayai kehudupan luar bumi, bahkan dengan kekayaanya sendiri dia membangun observatoriumnya sendiri yang jauh dari kota
Lowell berpendapat kalo Planet Mars jutaaan tahun yang lalu adalah sebuah planet dengan peradapan yang maju dan canggih, dengan adanya kanal di mars yang merupakan buatan dari peradapan maju di mars yang putus asa, karna planet mars mengalamai kekeringan, mereka membangun kanal untuk menekan kutup planet yang menurutnya adalah sumber air terakhir diplanet mars
Tapi teori itu dibantah saat misi Mariner milik Nasa yang menangkap gambar permukaan planet mars dengan lebih baik pada 1960 karna kanal itu hanyalah ilusi optik
Dan penemuan air diplanet mars akhri-akhri ini lagi, ahh... gimana yaa? agak bosen juga dengan kabar-kabar bagus ini, sebelumnya juga sudah sangat sering sering sering sekali mendengar kabar, Cuma ngabarin aja ngak pernah buktiin :”b seperti penemuan pola unik air dimars, laut purba, gundukan biru dimars, iya 24 januari 2018 lalu, aku barusan browsing hehe :’D
Pesawat MRO diluncurkan pada tahun 2005 untuk mencari tanda-tanda di planet mars, dan mereka menemukan gundukan biru dipermukaan mars yang ternyata adalah pasir, tapi pasir ini sangat berbeda dengan pasir lain disekitarnya yang berwarna kebu-abuan karna memiliki material-material dengan struktur komposisi yang komplek *apaan ini?*
Dan ternyata planet dengan sebutan planet merah itu memiliki beberapa warna lainnya dalm permukanya dan termasuk biru, juga kuning dan jingga yang disebabkan karna kondisi tanah, debu
asteroid, debu dan juga badai