11/12/20

Gadis Ayah yang Pintar [ 영리한 소녀 ]

Gadis cantik 15 tahun bernama Riana tinggal di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Semenjak ibunya meninggal Riana hanya tinggal seorang diri bersama ayahnya dirumah tersebut. 

Karena sang ibu telah tiada, Riana selalu mengandalkan ayahnya untuk segala urusannya, karena itulah Riana dan ayahnya memiliki hubungan yang sangat dekat dan sangat menyayangi satu sama lain.


Suatu pagi, sang ayah harus pergi untuk perjalanan bisnis. Sambil mencium kening Riana, sang ayah berkata bahwa dia kemungkinan akan pulang larut malam, dia mengambil tasnya kemudian segera berangkat keluar rumah.


Kemudian pada hari itu, Riana pun melakukan semua hal sendiri dirumah. Sepulang sekolah dia mengerjakan beberapa pekerjaan rumah dan membereskan rumahnya kemudian setelah selesai dia beristirahat sambil menonton acara tv kesukaannya.


Waktu telah menunjukan pukul tengan malam, tapi sang ayah belum juga pulang, karena sudah mengantuk Riana memutuskan untuk segera pergi ke kamar tidurnya.


Tidak butuh waktu lama untuk Riana terlelap dalam tidurnya, kemudian sebuah mimpi menghampiri tidurnya.


Dia melihat bahwa dirinya sedang berdiri di tepi jalan raya yang sangat sibuk, mobil dan truk besar melaju dengan cepatnya. Ketika dia memandang ke seberang jalan, tanpa sengaja dia melihat sosok seseorang yang dia kenal.


Sosok tersebut ternyata ayahnya, kedua tangannya diletakkan di dekat mulutnya sembari berteriak mengatakan sesuatu kepada Riana, namun di tengah padatnya jalan raya suara tersebut tidak dapat di dengar jelas olehnya.


Riana terus berusaha mendengar apa yang di katakan oleh ayahnya, dia melihat raut wajah ayahnya begitu sedih, dan dia tampak putus asa untuk mengatakan sesuatu itu kepadanya.


Ayahnya terus menerus mengucapkan kalimat tersebut, akhirnya dengan samar-samar Riana berhasil mendengar beberapa kata yang diucapkan oleh ayahnya “Jangan….. Buka …. Pintunya!!!”.


Tiba-tiba, Riana terbangun dari mimpinya tanpa sebab


Beberapa saat kemudian, ada seseorang yang membunyikan bel di lantai bawah.


Ding… ding.. ding…


Riana pun segera bangun dan langsung memakai sendal tidurnya, dan dengan hanya mengenakan piyamanya dia bergegas menuruni tangga menuju pintu depan.


Dia kemudian mengintip melalui lubang pintu untuk melihat siapakah yang memencet bel di tengah malam seperti ini. Ternyata itu ayahnya, ia sedang berdiri diluar sambil terus menatap ke arah pintu. Sedangkan, bel pintu terus berbunyi.


“Ok, tunggu! Aku datang!” Teriak Riana dari balik pintu


Dia kemudian membuka kunci pintu dan hendak membuka pintu, sampai sesuatu membuatnya terhenti.


Dia kembali mengintip ayahnya melalui lubang pintu. Ada yang aneh dari ekspresi ayahnya, matanya terbuka lebar, seperti seseorang yang sangat ketakutan, Riana pun langsung mengunci pintunya.


“Ayah!” teriak Riana dari balik pintu, “Apakah kau lupa kuncimu?” 


Ding ding ding


“Jawab aku, Ayah!!”


Ding.. ding.. ding..


“Ayah, tolonglah! Aku perlu kau menjawab ku!”


Ding ding ding


“Apakah ada orang lain bersamamu?”


Ding.. ding.. ding


“Aku tidak akan membuka pintu, sampai kau menjawab ku!”


Bel pintu terus berbunyi dan berbunyi. Tetapi karena suatu alasan ayahnya tidak mejawab teriakan putus asa dari Riana.


Selama sisa malam, Riana yang sangat ketakutan terus-menerus meringkuk di sudut ruangan, tak berdaya sanbil terus-menerus mendengar bel pintu yang berbunyi tanpa henti. 


Hal itu berlangsung selama beberapa jam hingga Riana tertidur di dalam kegelisahan dan ketakutannya. 


Fajar pun tiba, Riana terbangun dan sadar akan keadaan yang begitu tenang. Dia merangkak perlahan ke pintu depan dan kemudian mengintip melalui lubang pintu. dan ternyata ayahnya masih berada disana, terus menatap kedepan. Dengan perasaan yang khawatir, Riana membuka pintu dengan hati-hati.


Ketika pintu terbuka, Riana dihadapkan dengan sebuah pemandangan yang begitu menyedihkan dan mengerikan.


Kepala ayahnya tergantung dari paku yang berada diatas pintu, dan ada sebuah catatan yang melekat di bel pintu, Disana tertulis : “Gadis Pintar!”