Masalah terbesarku kini akan selesai. Aku tersenyum puas sambil menuangkan serbuk racun ini dan melihatnya larut perlahan di dalam cairan minumannya.
Aku sudah sangat berbaik hati mengizinkan dia untuk tinggal dirumahku dikala dia tidak memiliki tempat untuk bertahan hidup. Namun alih-alih berterima kasih kepadaku, ia malah mengkhianatiku.
Apa ia benar-benar berpikir ia bisa mencuri suamiku? Apa ia benar-benar berpikir bisa merebut satu-satunya lelaki yang kucintai?
Sebenarnya aku tak mau mempercayai bahwa suamiku juga memiliki perasaan terhadapnya, namun setelah meilhat bagaimana cara mereka menatap satu sama lain ….
Argghh kejam !!! Padahal ia sudah berjanji bahwa hanya aku lah satu-satunya wanita yang akan ia cintai !!!.
Dia berjalan masuk ke dalam dapur dan tersenyum kepadaku, “Apa itu untuk alice?” sambil menunjuk ke minuman itu.
Aku mengangguk sambil memberikan minuman itu kepadanya.
“Terima kasih, Sayang.” Ucapnya sambil mencium keningku dan mengambil minuman itu dari tanganku.
Aku pun tersenyum ketika melihat suamiku memasukkan botol susu itu ke mulut bayi perempuanku.
.
.