Segala yang berhubungan dengan teka-teki adalah favoritku, baik itu rubik, teka teki silang, ataupun pertanyaan-pertanyaan yang mengasah logika.
Aku hanya suka membuktikan kepada dunia bahwa ketika orang lain tidak dapat memecahkan suatu masalah, ternyata aku bisa.
dan sampailah aku di sebuah kesempatan untuk mencoba permainan teka-teki “Escape The Room”, permainan ini sudah cukup terkenal dan banyak orang yang tidak bisa menyelesaikan. dan kali ini akupun akan kembali membuktikan bahwa aku bisa.
Permainan ini memiliki konsep yang cukup sederhana. Kamu dan rekan-rekanmu akan terkunci di sebuah ruangan dalam jangka waktu tertentu. Kalian diharuskan untuk memecahkan teka-teki yang berada diruangan dalam waktu yg telah di tentukan untuk dapat keluar dari ruangan tersebut.
Tentu saja, sesuatu seperti itu terdengar seperti sebuah panggilan untukku, panggilan untuk menyelesaikan tantangan yang berada di ruangan tersebut. dan tentu saja aku akan mengajak beberapa temanku untuk bermain bersama.
Akhirnya, kami pun sampai ditempai itu, kami pun langsung diantar ke ruangan tersebut. Ruangan ini tampak normal, tidak berbeda dengan ruangan lainnya. Kemudian permainan pun dimulai, Moderator menjelaskan peraturan permainan ini kepada kami.
“Selamat siang. Aku adalah moderator kalian, namaku Jason. Agar bisa keluar dari ruangan ini, kalian memiliki waktu 1 jam untuk memecahkan semua teka-teki yang ada. Petunjuk dan teka-teki tersembunyi di seluruh ruangan. Jika kalian butuh sesuatu aku akan ada diluar. Ada pertanyaan?”
Semua orang menggelengkan kepala menunjukan bahwa mereka sudah mengerti peraturannya.
Kami sangat bersemangat, Kami langsung memulai permainan ini dengan melakukan hal-hal yang mudah terlebih dahulu. Beberapa temanku berhasil membuka panel yang berada di dinding dengan menemukan sebuah kunci dibawah kursi.
Di dalamnya terdapat sebuah teka-teki “Kamu menjawabku, tetapi aku tidak pernah mengajukan pertanyaan kepadamu, apakah aku?”
Aku langsung melihat di bawah telepon, dan aku menemukan susunan angka yg tertulis di secarik kertas, mungkin ini untuk kunci kombinasi di laci.
Semua teka-teki sangat mudah, dan kami selesaikan dengan cepat. Teka-teki ini seperti permainan anak-anak, padahal aku berharap dengan teka-teki yg lebih sulit.
Sampailah kami di teka-teki terakhir, teka-teki untuk pintu keluar. “Ayolah teman-teman, kita hanya memiliki waktu 10 menit tersisa!” Aku segera berlari ke tiap sudut ruangan berharap tidak ada petunjuk yang kulewatkan dan ternyata memang tidak ada petunjuk lagi.
Aku melihat ke semua petunjuk yang telah kami temukan sebelumnya dan tetap tidak ada yang membantu dari petunjuk-petunjuk ini.
Aku mulai panik, 5 Menit lagi!, Sial, aku harus segera memecahkan teka-teki ini!… 10 detik tersisa. Aku terdiam: Aku sangat mahir dalam hal teka-teki, dan aku sangat yakin aku tidak melewatkan sedikit petunjuk pun.. Waktupun akhirnya menunjukan angka 0. “Baiklah Jason kami kalah, beritahu kami petunjuk apa yang kami lewatkan? ….. Hey Jason?!” kami menggedor pintu, tapi tetap tidak ada jawaban.
Kami menunggu beberapa saat dan mulai mengetuk lagi, tapi hanya keheningan yang menjawab kami. Aku memeriksa ponselku, dan teman-temanku mulai panik, lalu melihatku. “Ayolah, kau yang terbaik dalam hal ini dari kita semua, bantu kita menemukan jalan keluarnya!” Akhirnya kami pun memilih untuk diam, untuk menghemat energi kami diruangan yg tertutup ini.
Selang beberapa jam dan tidak ada yang terjadi, kami mencoba menendang pintu tersebut, tapi pintu itu tak bergeming sama sekali.
Temanku mulai berteriak dan menangis. Menyadari bahwa kami tidak akan keluar dari tempat ini. Rasa lapar dan haus pun akhirnya membungkam mereka.
Aku membelai rambut temanku yang terbaring sekarat. hanya sedikit yang mereka tahu, aku membayar Jason untuk mengunci kami di sini.
Tidak ada yang ingin bunuh diri sendirian bukan ?