28/01/21
Peristiwa Butterfly effect yang terlihat jelas sepanjang sejarah
Efek kupu-kupu (bahasa Inggris: Butterfly effect) adalah istilah dalam teori kekacauan yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal", di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem taklinear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan kemudian. Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brasil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Fenomena ini juga dikenal sebagai sistem yang ketergantungannya sangat peka terhadap kondisi awal. Perubahan yang hanya sedikit pada kondisi awal, dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang. Jika suatu sistem dimulai dengan kondisi awal misalnya 2, maka hasil akhir dari sistem yang sama akan jauh berbeda jika dimulai dengan 2,000001 di mana 0,000001 sangat kecil sekali dan wajar untuk diabaikan. Dengan kata lain, kesalahan yang sangat kecil akan menyebabkan bencana di kemudian hari.
📍 Seorang Bocah Asal Kuba Menyebabkan Perang Irak
Pada Sabtu 30 Desember 2006 pukul 06.00 waktu setempat, mantan diktator Irak, Saddam Hussein dieksekusi gantung. Proses eksekusi tersebut dilakukan di Camp Justice di Khadimiya, pinggiran Baghdad.
Sejak berdiri di tiang gantungan hingga menghela napas penghabisannya, Saddam mungkin tidak pernah menyadari, akhirnya yang tragis mungkin berawal dari kejadian seorang anak Kuba naik kapal pengungsi menuju Amerika Serikat. Percaya atau tidak, baik secara langsung maupun tak langsung, Elian Gonzalez nama bocah itu menyebabkan Perang Irak. Apa hubungannya?
Pada 25 November 1999, Elian Gonzalez ditemukan terapung di lepas pantai AS oleh sejumlah nelayan. Ia bergantung hidup pada pelampung yang terbuat dari ban dalam berwarna hitam. Bocah itu tak hanya jadi korban rebutan ayah dan ibunya yang telah meninggal. Sengketa hak asuhnya melibatkan dua negara, Amerika Serikat dan Kuba.
Pemerintah AS keberatan mengembalikan Elian ke Kuba, dengan alasan bocah itu akan diasuh kerabatnya yang tinggal di Miami. Jangan salah kira, bocah itu sama sekali tak ada hubungannya dengan informasi bahwa Irak punya senjata pemusnah massal sebuah tuduhan yang tak terbukti yang jadi alasan Presiden AS George W Bush untuk menginvasi Baghdad.
Namun setidaknya, Elian Gonzales 'bertanggung jawab' membuatnya terpilih jadi Presiden AS. Kasus Elian menjadi polemik nasional sampai-sampai dua kandidat presiden pada saat itu, George Bush dan Al Gore berdebat sengit mengenai nasib si bocah. Bush menjadi Presiden Amerika setelah melewati salah satu pemilu terketat dalam sejarah negeri Paman Sam tersebut. Bush berhasil menang di Florida dengan selisih hanya 537 suara, sehingga berhasil memenangkan pemilihan umum pada tahun 2000
Bush menang karena kemarahan Komunitas Kuba-Amerika di Florida pada Partai Demokrat yang menahan Elián González. Hal ini membuat sekitar 50.000 warga Kuba-Amerika di Florida memberikan "el voto castigo" (suara hukuman) dan memilih Partai Republik yang mengusung Bush sebagai calon presiden.
Jika saja Elián González tidak naik kapal dan pergi ke Amerika, Al Gore dari Partai Demokrat mungkin akan menjadi Presiden. Perang Irak hampir pasti tidak akan terjadi, dan seluruh dunia, khususnya Timur Tengah, akan menjadi tempat yang berbeda saat ini.
📍 Surat Yang diabaikan Memicu Perang Vietnam
Pada tahun 1919, ketika Woodrow Wilson berada di Versailles untuk menghadiri Konferensi Perdamaian Paris, ia menerima sepucuk surat dari seorang sosialis muda yang meminta untuk bertemu dengannya.
Namun jadwal Wilson sangatlah sibuk, sehingga ia mengabaikannya. Namun pengabaian ini nantinya akan menggerakkan serangkaian peristiwa yang mengarah ke Perang Vietnam. Sosialis muda itu adalah Ho Chi Minh, dan pada saat itu, dia masih cukup terbuka untuk ideologi yang berbeda, karena yang ia inginkan hanyalah kemerdekaan untuk Vietnam.
Awalnya Minh terinspirasi oleh Deklarasi Kemerdekaan Amerika, dan berharap Presiden Amerika akan bersimpati dengan nasib Vietnam. Minh juga mengharapkan bantuan dari Amerika agar Vietnam dapat merdeka dari Prancis. Wilson, bagaimanapun mengabaikannya, dan Ho Chi Minh mulai kecewa dengan Amerika. Dia pun pergi ke Uni Soviet, di mana dia belajar Marxisme, bertemu dengan Trotsky dan Stalin, sehingga menjadikannya salah satu tokoh komunis yang disegani.
Ketika Vietnam merdeka dari Prancis, Ho Chi Minh memimpin kelompok komunis yang akan membagi Vietnam menjadi dua dan memulai Perang Vietnam. Perang ini mungkin tidak akan pernah terjadi jika saat itu Woodrow Wilson mau mengobrol sebentar dengan Ho Chi Minh.
📍 Blunder Seorang Juru Bicara Meruntuhkan Tembok Berlin
Ketika ribuan orang membanjiri pos-pos pemeriksaan di Tembok Berlin, penyatuan Jerman tidak dapat dihentikan lagi, sehingga diikuti dengan keruntuhan Uni Soviet setelahnya. Namun itu semua tidak akan terjadi jika seorang juru bicara Partai Komunis Jerman, Günter Schabowski, tidak melakukan kesalahan.
Schabowski menerima selembar kertas yang mengumumkan sebuah perubahan besar. Isinya, sebagai tindakan sementara, Jerman Timur akan mendapatkan hak untuk mengunjungi Jerman Barat, selama mereka mengajukan izin dan disetujui.
Namun, izin yang ditulis di dalam selembaran itu tidak terlalu jelas. Schabowski membaca apa yang dikatakannya, dan bagi hadirin, itu terdengar seperti orang yang memiliki paspor dapat melintasi Tembok Berlin kapan pun mereka mau.
Ketika seorang reporter bertanya kapan aturan baru itu berlaku, Schabowski memindai kertas itu, tapi tidak menemukan jawabannya, lalu memberikan tebakan terbaiknya, "mungkin saat ini juga".
Ribuan orang pun langsung membanjiri pos pemeriksaan dan berusaha menyeberang. Penjaga perbatasan, tidak yakin apa yang harus dilakukan dan tidak mau menggunakan kekuatan, akhirnya membiarkan mereka melewatinya. Secara tidak langsung Tembok Berlin sudah "runtuh" pada hari itu, mengakhiri perpecahan antara Jerman Barat dan Timur.
📍 Seorang Pria Yang Mabuk Menyebabkan Brexit
Ketika Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, mereka membuat semua orang bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi. Semua itu dimulai di sebuah bar di dalam Istana Westminster yang disebut Stranger's Bar.
Pada tahun 2012, seorang anggota parlemen dari Partai Buruh, Eric Joyce, mabuk di dan berteriak bahwa ada terlalu banyak "Tories" di bar itu (Tories adalah sebutan untuk anggota Partai Konservatif Inggris). Setelahnya, Joyce mulai melemparkan pukulan pada siapa pun yang ada di sekitar jangkauan tangannya.
Dia akhirnya ditangkap sambil berteriak, “Kalian tidak bisa menyentuhku! Saya adalah seorang anggota parlemen!” di kantor kepolisian, membuat Partai Buruh Inggris menyadari bahwa mereka harus menggantinya.
Namun siapa sangka kalau pukulan-pukulan mabuk Joyce memicu serangkaian peristiwa yang akan berakhir dengan Brexit. Setelah insiden Joyce, Partai Buruh Inggris dituduh membiarkan "lelang" untuk kursi parlemen Joyce.
Kemudian, untuk melawan reputasi itu, pemimpin Partai Buruh, Ed Miliband, membiarkan siapa pun yang mau membayar 3 poundsterling untuk bergabung dengan partai dan memilih. Ribuan orang melakukan hal itu dan memilih pemimpin baru, Jeremy Corbyn.
📍 Terapis Bicara Raja Memiliki Andil Besar Dalam Terciptanya Fox News
Jika kalian pernah menonton film The King's Speech, maka kalian pasti tahu Lionel Logue. Ya, dia adalah seorang ahli terapi wicara yang membantu Raja George VI mengatasi gagapnya.
Logue pasti berpikir bahwa membantu seorang raja adalah kontribusi terbesar yang pernah ia lakukan di dunia. Namun, tanpa menyadarinya, dia telah memberikan kontribusi lain yang tidak kalah penting.
Logue, secara tidak langsung, bertanggung jawab atas perubahan politik Amerika modern.
Sebelum dia bekerja untuk raja Inggris, Logue membantu seorang calon reporter bernama Keith Murdoch untuk mengatasi gagapnya yang parah. Ia berhasil membantunya, sehingga Keith Murdoch dapat melanjutkan kariernya. Murdoch sukses sebagai jurnalis dan akhirnya menjadi "raja" surat kabar.
Ketika Keith meninggal, dia menyerahkan perusahaannya kepada putranya, Rupert Murdoch, yang menciptakan News Corporation dan akhirnya Fox News. Fox lebih dari sekedar stasiun berita itu adalah sebuah kekuatan yang telah mengubah cara berpikir orang Amerika.
Menurut sebuah penelitian, delapan persen orang yang melihat Fox News akan langsung beralih dari Demokrat ke Republik. Oleh karena itu, Fox disebut sebagai "pemain paling penting" dalam pemilu Amerika.
Tanpanya, gerakan Tea Party mungkin tidak akan pernah terjadi, dan George W. Bush akan kalah dalam pemilihan tahun 2000. Sepertinya kita tidak bisa membebankan semua kesalahan kepada Elián González, karena nyatanya Lionel Logue juga punya andil dalam terjadinya Perang Irak.
📍 Seorang Anggota Dewan Yang Membunuh Anjing Tetangganya dan Menciptakan Terorisme Modern
Pada tahun 1933, seorang anggota dewan Texas bernama Charles Hazard merasa muak dengan anjing tetangganya karena selalu mengencingi bunga miliknya. Hazard pun mencampur serpihan kaca ke dalam mangkuk makanan anjing itu, sehingga membuatnya terbunuh. Nantinya, peristiwa "sepele" ini akan mengubah sejarah dunia.
Anjing itu milik Charlie Wilson yang saat itu berusia 13 tahun. Saat mengetahui kalau anjingnya telah dibunuh, ia bersumpah akan membalas dendam. Saat Hazard siap untuk dipilih kembali, Wilson memberi tahu orang-orang secara door-to-door tentang apa yang telah ia lakukan pada anjingnya. Ia bahkan menawarkan untuk mengantar mereka ke tempat pemungutan suara.
Hazard akhirnya kalah dengan selisih 16 suara, dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Charlie Wilson berhasil mengubah politik Amerika. Momen itu mengilhami Wilson untuk menjadi politisi, dan menjadikannya seorang Perwakilan Kongres di kemudian hari. Ketika Perang Soviet-Afghanistan pecah, ia berkampanye untuk membantu Afghanistan.
Karena Wilson, Mujahidin Afghanistan memenangkan perang tersebut. Uni Soviet kalah menjadi salah satu penyebab utama runtuhnya Soviet, Taliban dan Al-Qaeda dibentuk, dan Osama bin Laden mampu meluncurkan serangan teroris terbesar dalam sejarah. Era modern terorisme pun dimulai karena seorang anggota dewan meracuni anjing milik tetangganya.
📍 Majalah Yang Bikin Bill Clinton Jadi Presiden AS
Pada tahun 1962, seorang pria muda bernama Ross Perot duduk di kursi tempat cukur, menunggu giliran rambutnya dirapikan. Untuk mengisi waktu, ia membolak-balik majalah Reader’s Digest yang ada di sana. Tak disangka, tindakannya saat itu mengubah hidupnya.
Kala itu Perot bekerja di IBM. Di perusahaan besar itu, ia merasa ide-idenya diabaikan. Tentu saja, ia tak senang karenanya. Ada kutipan Henry David Thoreau di majalah tersebut. "Kebanyakan manusia menjalani hidup penuh keputusasaan dalam diam," demikian untaian kata yang tertera di sana.
Kalimat itu menghentak Perto, yang kemudian memutuskan keluar dari IBM dan mendirikan perusahaannya sendiri EDS. Dampaknya, uang mengalir deras ke kantongnya. Perot jadi kaya raya.
Pada 1992, ia menjadi kandidat Presiden AS dari jalur independen paling sukses sepanjang sejarah AS. Kala itu ia melawan George Bush dan Bill Clinton, serta memenangkan 18,9 persen suara rakyat.
Sebagian besar suara tersebut berasal dari orang-orang yang pada awalnya akan memilih Bush Senior.
Tidak ada bukti shahih apakah suara tersebut dalam kondisi kebalikannya akan memenangkan Bush. Namun, yang jelas, tanpa Perot, Bill Clinton mungkin tak akan menjadi Presiden AS.
Tak hanya menentukan sejarah AS selama delapan tahun pemerintahannya, kemenangan Bill Clinton kala itu mungkin jadi takdir yang buruk bagi dua capres AS berikutnya yang gagal: Al Gore dan Hillary Clinton. Seandainya bukan Reader’s Digest yang ada di tempat cukur kala itu, tapi majalah lain People misalnya mungkin sejarah AS akan menempuh arah berbeda.
📍 Pengemudi Salah Belok dan Perang Dunia
Sudah jadi pengetahuan umum, kematian Franz Ferdinand memicu Perang Dunia Pertama. Ternyata, itu diyakini sebagai salah satu efek kupu-kupu terbesar dalam sejarah manusia. Pembunuhan tersebut mungkin tak akan terjadi jika pengemudi kereta sang putra mahkota Austria-Hungaria itu memeriksa petanya.
Kala itu, Ferdinand sudah mengalami hari yang buruk. Semua orang yang ditemuinya di Sarajevo seakan berniat membunuhnya. Ia merasa tak diterima. Sebelumnya, sebuah bom yang meledak terlalu dini mengincar nyawanya. Meski Franz Ferdinand lolos, namun sejumlah pengiringnya harus dirawat di rumah sakit. Dia mungkin seharusnya menganggap itu sebagai pertanda bahwa sudah waktunya untuk pulang, namun, ia bersikeras mengunjungi teman-temannya yang luka. Pengemudi mobil yang tidak terbiasa dengan rute tersebut, salah belok. Sopir mengarahkan mobil menuju ke sebuah jalan. Di sana Gavrilo Princip sedang duduk di luar sebuah kafe.
Prinsip yang merasa dapat kesempatan emas, langsung berdir, bergegas menyibak kerumunan, dan mengarahkan tembakan ke arah Franz Ferdinand. Dia berhasil melakukannya tepat pada waktunya. Suara tembakannya yang mengenai tubuh Ferdinand sekaligus menjadi genderang perang yang terdengar di seluruh dunia.
Pembunuhan tersebut berujung pada ultimatum Habsburg terhadap Kerajaan Serbia. Sejumlah aliansi yang dibentuk selama beberapa dasawarsa sebelumnya terguncang, sehingga dalam hitungan minggu saja, semua kekuatan besar terlibat dalam perang. Dan melalui koloni mereka, konflik ini segera menyebar ke seluruh dunia.
Pemicu sebuah perang dahsyat, yang menyebarkan malapetaka hingga penjuru Bumi. Dua aliansi besar, Entente Powers: Inggris, Prancis, Serbia, dan Kekaisaran Rusia (selanjutnya Italia, Yunani, Portugis, Rumania, dan Amerika Serikat ikut bergabung) bertempur melawan Central Power Jerman dan Austria-Hungaria (selanjutnya Turki Ottoman dan Bulgaria ikut bergabung).
Jutaan nyawa melayang. Sejarah dunia berubah, 4 Dinasti Kekuasaan: Habsburg, Romanov, Ottoman, dan Hohenzollern, yang memiliki akar kekuasaan sejak zaman Perang Salib. Seluruhnya jatuh setelah perang, tinggal nama.
---------------------------------------------------------------
Sumber:
- https://www*liputan6*com/global/read/2952573/efek-kupu-kupu-6-hal-remeh-ini-mengubah-nasib-dunia
- https://www*idntimes*com/science/discovery/shandy-pradana/8-peristiwa-butterfly-effect-yang-mengubah-jalannya-sejarah-dunia-c1c2