22/06/19
Home »
bukumonster
,
creepypasta character
,
mythology
» Kisah Jack si Pembawa Cahaya [ Γασκ Ο'Λάντερν ] Jack O'Lantern
Kisah Jack si Pembawa Cahaya [ Γασκ Ο'Λάντερν ] Jack O'Lantern
Alkisah di Irlandia terdapat cerita tentang seseorang bernama Jack, seorang petani yang pemalas dan penipu ulung. Jack minum-minum di sebuah bar.Setelah mereka selesai, Jack yang mabuk ternyata dalam keadaan sekarat dan sudah saatnya dipanggil ke neraka. Maka Tuhan mengutus setan untuk menjemput Jack.
Tapi Jack tidak hilang akal. Ia meratap kepada setan bahwa semua kejahatan yang ia lakukan bukanlah salahnya. Ia terlahir dalam kemiskinan yang amat sangat dan tidak pernah mendapat karunia dari Tuhan. Karena itu ia ingin mendapat satu kebahagiaan saja sebelum mati.
Setan yang kasihan lalu mengabulkan permintaan Jack. “Apa yang kau inginkan?”, tanya Setan. “Aku ingin minum sekaliiiii saja untuk terakhir kali,” jawab Jack.
Setan kebingungan. Dia bukan Tuhan yang bisa menciptakan apa saja. Lagipula tidak mungkin Tuhan mengizinkannya memberi Jack minuman keras sebelum mati.
“Itu mustahil,” Kata setan.
“Kenapa tidak? Kamu kan setan yang bisa berubah jadi apa saja. Berubahlah jadi koin supaya aku bisa membeli minuman.” Kata Jack.
Setan mengalah. Akhirnya ia menjadi koin untuk bisa memenuhi keinginan terakhir Jack.
Tapi bukan Jack kalau tidak pintar menipu. Yang ia lakukan bukannya membeli minuman. Koin itu dimasukkan ke dalam saku bersama rosario yang sedang dikantonginya. Akibatnya si setan tidak bisa keluar.
“Tolong… keluarkan aku dari sini!”, kata Setan.
“Bisa saja, tapi sebagai imbalannya kamu harus memenuhi perintahku,” jawab Jack.
“Apa saja! Apa saja kulakukan daripada dikutuk seumur hidup bersama salib sialan ini”, kata Setan.
“Bagus, kalau begitu, kamu harus membatalkan niat mengantarku ke neraka. Kembalilah satu tahun lagi setelah aku siap. Aku ingin berbuat baik dulu.”
Setan setuju. Akhirnya Jack diberi waktu selama setahun supaya bisa memperbaiki kesalahan-kesalahannya.
Namun selama setahun yang dilakukan Jack malah kembali minum dan menipu orang-orang. Karena itu setan kembali diutus menjemput Jack di akhir tahun itu.
“Sebentar.. sebentar!”, kata Jack. “Aku punya permintaan terakhir sebelum dibawa ke neraka!”
“Apa itu?”, tanya setan.
“Topiku tersangkut di atas pohon itu. Bisakah kamu mengambilkannya untukku?”, jawab Jack.
“Bisa.. tapi kali ini jangan menipuku.”, kata Setan dengan sebal.
Setan memanjat pohon itu dan mengambilkan topi Jack. Tapi Jack cepat-cepat menggoreskan salib di batang pohon itu sehingga setan tidak bisa turun.
“Tolonggg! tolong aku!”, Jerit setan.
“Ha! Sekarang aku bisa membiarkanmu di pohon itu selamanya”, Jack berseru riang.
“Jangannnn!” Setan begitu ketakutan.
“.. kecuali..”
“Kecuali apa?”, Setan berharap cemas.
“Kau berjanji tidak akan memaksaku menemanimu di neraka lagi, untuk selamanya!,” jawab Jack.
“Baiklah.. baiklah.. aku janji tidak akan memasukkanmu ke neraka lagi”, kata setan.
Maka Jack selamat dari neraka hingga masa tuanya. Hingga saat ia benar-benar meninggal, setan tidak pernah menjemputnya lagi. Arwahnya segera dibawa ke surga.
Tapi di pintu surga malaikat segera menghadang Jack. “Sebentar, aku Jack… aku baru saja meninggal. Aku mau masuk surga.” Tapi malaikat menolak mentah-mentah. Jack sudah begitu terkenalnya sebagai penipu sehingga tempatnya hanya di neraka. “Pergilah, tanyakan tempatmu kepada setan,” kata malaikat. Jack tersedu, tapi dia benar-benar tidak boleh masuk surga.
Maka Jack turun ke neraka. Di sana ia bertemu kembali dengan setan. Setan menyambutnya gembira. Melihat penderitaan orang-orang di neraka, ia berseru kepada setan.
“Tapi kau sudah janji tidak akan memasukkanku ke sini, kan? Kau sudah janji, ingat itu!”
Setan bingung. Bagaimanapun Jack pernah menyelamatkannya dari salib-salib itu, walaupun itu akal-akalannya Jack. Mungkin dia setan yang jahat dan pantas masuk neraka bersama pendosa lain. Tapi ia tidak akan pernah mengingkari janji.
“Baiklah, aku akan membantumu supaya tidak perlu masuk neraka,” kata setan. Jack senang. Ia tidak perlu menghabiskan waktu selamanya bersama siksaan-siksaan di neraka.
Setan mengirim Jack kembali ke bumi. Ia diberi kesempatan untuk hidup selamanya tanpa harus khawatir mengenai neraka. Ia dipersilakan mencari tempat peristirahatan terakhir yang ia suka.
Jack menangis, “Tapi aku takut.. di sini gelap! Aku tidak bisa lihat apa-apa. Aku takut sendiri.. huuu huu…”. Lalu setan memberi sebuah lilin di kepala Jack. “Carilah teman-temanmu supaya kau tak kesepian,” kata Setan.
Demikianlah cerita Jack Lentera. Ia akan berkeliling sepanjang malam untuk menjemput nyawa anak-anak pembohong. Mereka akan menemaninya sampai hari kiamat nanti.
Tapi Jack tidak hilang akal. Ia meratap kepada setan bahwa semua kejahatan yang ia lakukan bukanlah salahnya. Ia terlahir dalam kemiskinan yang amat sangat dan tidak pernah mendapat karunia dari Tuhan. Karena itu ia ingin mendapat satu kebahagiaan saja sebelum mati.
Setan yang kasihan lalu mengabulkan permintaan Jack. “Apa yang kau inginkan?”, tanya Setan. “Aku ingin minum sekaliiiii saja untuk terakhir kali,” jawab Jack.
Setan kebingungan. Dia bukan Tuhan yang bisa menciptakan apa saja. Lagipula tidak mungkin Tuhan mengizinkannya memberi Jack minuman keras sebelum mati.
“Itu mustahil,” Kata setan.
“Kenapa tidak? Kamu kan setan yang bisa berubah jadi apa saja. Berubahlah jadi koin supaya aku bisa membeli minuman.” Kata Jack.
Setan mengalah. Akhirnya ia menjadi koin untuk bisa memenuhi keinginan terakhir Jack.
Tapi bukan Jack kalau tidak pintar menipu. Yang ia lakukan bukannya membeli minuman. Koin itu dimasukkan ke dalam saku bersama rosario yang sedang dikantonginya. Akibatnya si setan tidak bisa keluar.
“Tolong… keluarkan aku dari sini!”, kata Setan.
“Bisa saja, tapi sebagai imbalannya kamu harus memenuhi perintahku,” jawab Jack.
“Apa saja! Apa saja kulakukan daripada dikutuk seumur hidup bersama salib sialan ini”, kata Setan.
“Bagus, kalau begitu, kamu harus membatalkan niat mengantarku ke neraka. Kembalilah satu tahun lagi setelah aku siap. Aku ingin berbuat baik dulu.”
Setan setuju. Akhirnya Jack diberi waktu selama setahun supaya bisa memperbaiki kesalahan-kesalahannya.
Namun selama setahun yang dilakukan Jack malah kembali minum dan menipu orang-orang. Karena itu setan kembali diutus menjemput Jack di akhir tahun itu.
“Sebentar.. sebentar!”, kata Jack. “Aku punya permintaan terakhir sebelum dibawa ke neraka!”
“Apa itu?”, tanya setan.
“Topiku tersangkut di atas pohon itu. Bisakah kamu mengambilkannya untukku?”, jawab Jack.
“Bisa.. tapi kali ini jangan menipuku.”, kata Setan dengan sebal.
Setan memanjat pohon itu dan mengambilkan topi Jack. Tapi Jack cepat-cepat menggoreskan salib di batang pohon itu sehingga setan tidak bisa turun.
“Tolonggg! tolong aku!”, Jerit setan.
“Ha! Sekarang aku bisa membiarkanmu di pohon itu selamanya”, Jack berseru riang.
“Jangannnn!” Setan begitu ketakutan.
“.. kecuali..”
“Kecuali apa?”, Setan berharap cemas.
“Kau berjanji tidak akan memaksaku menemanimu di neraka lagi, untuk selamanya!,” jawab Jack.
“Baiklah.. baiklah.. aku janji tidak akan memasukkanmu ke neraka lagi”, kata setan.
Maka Jack selamat dari neraka hingga masa tuanya. Hingga saat ia benar-benar meninggal, setan tidak pernah menjemputnya lagi. Arwahnya segera dibawa ke surga.
Tapi di pintu surga malaikat segera menghadang Jack. “Sebentar, aku Jack… aku baru saja meninggal. Aku mau masuk surga.” Tapi malaikat menolak mentah-mentah. Jack sudah begitu terkenalnya sebagai penipu sehingga tempatnya hanya di neraka. “Pergilah, tanyakan tempatmu kepada setan,” kata malaikat. Jack tersedu, tapi dia benar-benar tidak boleh masuk surga.
Maka Jack turun ke neraka. Di sana ia bertemu kembali dengan setan. Setan menyambutnya gembira. Melihat penderitaan orang-orang di neraka, ia berseru kepada setan.
“Tapi kau sudah janji tidak akan memasukkanku ke sini, kan? Kau sudah janji, ingat itu!”
Setan bingung. Bagaimanapun Jack pernah menyelamatkannya dari salib-salib itu, walaupun itu akal-akalannya Jack. Mungkin dia setan yang jahat dan pantas masuk neraka bersama pendosa lain. Tapi ia tidak akan pernah mengingkari janji.
“Baiklah, aku akan membantumu supaya tidak perlu masuk neraka,” kata setan. Jack senang. Ia tidak perlu menghabiskan waktu selamanya bersama siksaan-siksaan di neraka.
Setan mengirim Jack kembali ke bumi. Ia diberi kesempatan untuk hidup selamanya tanpa harus khawatir mengenai neraka. Ia dipersilakan mencari tempat peristirahatan terakhir yang ia suka.
Jack menangis, “Tapi aku takut.. di sini gelap! Aku tidak bisa lihat apa-apa. Aku takut sendiri.. huuu huu…”. Lalu setan memberi sebuah lilin di kepala Jack. “Carilah teman-temanmu supaya kau tak kesepian,” kata Setan.
Demikianlah cerita Jack Lentera. Ia akan berkeliling sepanjang malam untuk menjemput nyawa anak-anak pembohong. Mereka akan menemaninya sampai hari kiamat nanti.