SCP Foundation
SCP Foundation - фиктивная организация, задокументированная одноименным арт-проектом на веб-сайте, созданная на территории вымышленного SCP Foundation, Природоохранные организации и локации, ответственная за обнаружение и удержание объектов.
Creepypastas
Creepypasta este o legendă sau o imagine de groază copiată și lipită pe internet. Aceste intrări pe internet sunt deseori menite să sperie cititorii. Poveste paranormală simplă creată de utilizator Ei ucid Kill și conține povești groaznice despre evenimente din altă lume
urban legends
これは都市伝説のリストです。都市伝説、神話、または物語は、民俗学の現代的なジャンルです。それは通常、気味の悪いもの、迷信、クリプティッド、クリーピーパスタ、その他の恐怖を生み出す物語の要素に関連する架空の物語で構成されています。都市伝説は、しばしば地元の歴史と大衆文化に根ざしています。
Live or die. Make your choice [Billy the puppet]
Билли, механическая кукла-живот, которую использовал Джон Крамер, известен как «убийца головоломок» [франшиза «Пила»), который неоднократно использовался на протяжении всей игры, чтобы рассказывать жертвам о головоломке, которая отключает смертоносные правила и инструкции, которым нужно следовать. выжить, выжить или умереть сделай свой выбор
I'am mad scientist! Hououin Kyouma
シュタインズ・ゲートの物語は秋葉原で行われ、過去にテキストメッセージを送信できるデバイスに電子レンジをカスタマイズした友人のグループについてです。
28/01/21
Peristiwa Butterfly effect yang terlihat jelas sepanjang sejarah
18/01/21
Mimpi... Itu dunia pararel atau hanya bunga tidur ?
kalian pernah percaya kalo mimpi itu adalah dunia pararel? itu adalah kejadian diri kita yang lain didunia yang berbeda!? itu kenapa ada sesuatu seperti hal yang disebut De Javu? ahaha tentu saja bukan, itu konyol, kalo mungkin itulah kebenaranya itu masih sangat sulit dipercaya, tapi mungkin itu takdir yang dipilih stains;gate muahahahaha bukan tidak mungkin
.
tapi taukah? kalo itu bunga tidur itu sangat spesial, itu kenapa sepanjang sejarah kita menemukan banyak sekali cerita cerita tentang seorang tafsir mimpi seperti kisah raja Firaun, Nabi yusuf dan masih banyak lagi... banyak sekali cerita yang berikatan dengan mimpi
Tafsir mimpi adalah proses mengartikan mimpi-mimpi. Dalam beberapa masyarakat kuno, seperti Mesir dan Yunani, mimpi dianggap sebagai komunikasi supranatural atau pengaritian dari intervensi ilahi, yang pesannya dapat ditafsirkan oleh orang-orang dengan kemampuan spiritual terkait.
Di zaman modern, beragam sekolah psikologi dan neurobiologi menawarkan teori-teori tentang pengartian dan keperluan mimpi. Kebanyakan orang sekarang tampil untuk menafsirkan isi mimpi berdasarkan pada teori-teori mimpi di negara-negara, seperti yang ditumukan oleh sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat, India, dan Korea Selatan
dan ini adalah 4 teori paling populer tentang mimpi
1. Teori Aktivasi-Sintesis Menurut teori ini mimpi terjadi ketika Korteks serebrum mensintesiskan sinyal-sinyal saraf yang dihasilkan oleh aktivitas di bagian otak yang ebih rendah.
2. Teori Psikoanalisis Freud merupakan teori yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dalam menganalisis psikologis manusia. Menurutnya, tingkah laku manusia justru didominasi oleh alam bawah sadar yang berisi id, ego, dan super ego.
Menurut Sigmund Freud , mimpi adalah motivasi manusia yang tidak disadari. Ia adalah motivasi terselebung dan terendap di alam bawah sadar. Ia menyebutkan bahwa naluri manusia dapat dirasakan oleh kesadaran. Namun tidak mampu dipahami secara sadar. Ini seperti kita menyukai sesuatu, namun kita tidak tahu mengapa menyukai hal itu
Freud menyarankan agar kita menganalisa pertanyaan tersebut melalui mimpi. Saat bermimpi, area tidak sadar akan membocorkan informasi-informasi penting. Membuat kita memahami kondisi dan motivasi diri kita sebenarnya.
Ia membagi dua jenis kompenen dalam mimpi. Yang pertama adalah bersifat manifes dan kedua adalah laten. Manifes dapat kita lihat dari gambar, pikiran, dan konflik didalam mimpi tersebut. Sedangkan laten adalah makna psikologis yang tersembunyi didalamnya
3. Teori pemrosesan informasi sebagaimana dijelaskan oleh Byrnes (1996) memandang belajar sebagai suatu upaya untuk memproses, memperoleh, dan menyimpan informasi melalui short term memory (memori jangka pendek) dan long term memory (memori jangka panjang)
Para ahli menyebutkan bahwa mimpi hanyalah sisa-sisa dari pemrosesan informasi yang kita terima sebelum tidur atau beberapa hari sebelumnya. Beberapa bagian otak masih aktif mengumpulkan potongan informasi dan membentuk percikan mimpi dari aktivitas tersebut. Tangkapan informasi yang kita terima saat sadar sangatlah kompleks. Seperti emosi, sentuhan, dan suasana yang tidak kita sadari saat mendapati informasi.
Beberapa psikolog meyakini mimpi hanyalah bentuk pemrosesan informasi yang dianggap tidak terlalu penting. Semakin banyak aktivitas yang kita lakukan di luar rumah, hal ini akan membentuk semakin kompleks potongan gambar, kesan, dan cerita dalam mimpi
4. Teori Aktivitas Eksternal Selama kita tertidur, kita akan mendengar beberapa bunyi seperti jam, radio, televisi, atau suara hewan-hewan kecil. Beberapa bunyi memiliki frekuensi yang mampu ditangkap oleh indra manusia. Saat memasuki fase REM, otak tetap merespon apa yang terjadi diluar tubuh kita. Beberapa diantara kita pasti akan pernah bermimpi sedang mandi, berada ditempat yang kering, dikarenakan ia sedang dalam kondisi dehidrasi.
Sebagian orang mendapati mimpi ia sedang terlambat bekerja hanya karena ia mendengar suara ayam. Bunyi dan gangguan eksternal selama kita tertidur akan merangsang memori masa lalu yang berkaitan dengan gangguan tersebut****
ahahah tentu aja tidak ada sesuatu berkaitan tentang dunia pararel atau sesuatu seperti ramalan, tidak ada yang bisa membuktikan hal seperti itu lagipula mimpi adalah sesuatu yang sejak awal tidak masuk akal, walau aku masih percaya kalo mimpi adalah pecahan dunia pararel xd dunia dimana ada sihir , monster , dan teknologi dari sesuatu yang belum ada dari suatu timeline dengan teknologi dimasa depan xd ahaha
apa aku salah dan terlihat bercanda >? tidak!!! gak ada yang bisa membuktikan kalo aku salah, dunia bekerja dengan susuatu yang masuk akal dan terkadang tidak, orang bilang semua bisa dijelaskan oleh sains, yaa mungkin benar tapi butuh berapa lama untuk mencapai tingkatan seperti itu?
aku mungkin ribuan tahun yang akan datang orang bisa memperlajari bagaimana cari kerja nyawa manusia bagaimana membuat mereka tidak mati, bagaimana cara mempindahkan ingatan, menghentikan penuaan, tak ada sesuatu yang mustahil manusia hanya perlu belajar dan terus mencari hal baru dan mungkin suatu hari kita ( umat manusia berikutnya ) bisa menemukan sesuatu seperti dunia pararel, dan bagaimana cara kerja mimpi, dan apakah memang bener kalo itu cuma pecahan ingatan dari kehidupan kita sehari hari? yang entah bagaimana tersusun menjadi suatu cerita ahahah konyol, tapi tidak salah
***** tambahan
aku pernah membaca artikel kalo disuatu negara jepang / korea / cina aku lupa, mereka mau membuat mesin untuk bisa melihat mimpi sesorang dengan mengambil nyisal otak dari manusai yang sedang tidur dan mengvisualisasikan gambaran yang didapat, mungkin jadinya kek streaming mimpi xd ahahaha
Kokkuri SAN [ こっくり] 狐狗狸
Hampir sama dengan Papan Ouija yang dipercaya masyarakat Eropa dan China, Kokkuri juga menggunakan papan yang bertuliskan huruf-huruf serta koin 10 Yen.
Permainan ini sangat populer dilakukan oleh remaja Jepang.
Mereka mengundang makhluk halus untuk bertanya mengenai masa depan.
Permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Mereka bersama-sama meletakkan jarinya di atas koin 10 Yen tersebut, kemudian mulai bertanya apakah Kokkuri-san sudah hadir.
Jika koin bergerak ke huruf "Ya," mereka bisa mulai bertanya
Daruma-san ga koronda [ だるまさんがころんだ ]
Darumasan ga koronda (だるまさんがころんだ?) adalah permainan rakyat Jepang yang dimainkan oleh tiga orang pemain atau lebih.
Penjaga pos yang disebut Oni) berusaha menangkap semua pemain yang tidak dalam keadaan diam ketika kalimat Daruma-san ga koronda ("Boneka Daruma jatuh") selesai diucapkan.
Cara Bermain:
- Penjaga pos adalah seorang pemain yang kalah dalam janken.
- Pos jaga dapat berupa batang pohon atau dinding.
- Permainan dimulai pemain dari garis start yang ditentukan bersama.
- Para pemain berteriak, "Hajime no ippo" ("Langkah pertama"),
- dan meloncat satu langkah ke arah yang diingini, biasanya menuju ke arah penjaga pos.
Penjaga pos menghadap ke pos jaga ketika mengucapkan Daruma-san ga koronda, dan tidak dapat melihat pemain yang mendekatinya dari belakang. Para pemain berlari atau berjalan sedikit demi sedikit mendekati penjaga pos, ketika penjaga pos sedang meneriakkan kalimat Daruma-san ga koronda. Setelah suku kata terakhir selesai diucapkan, penjaga pos berbalik ke arah pemain, dan mencari pemain yang masih bergerak. Ketika penjaga pos sedang melihat, pemain harus menghentikan semua gerakan dan diam seperti patung. Bila ada pemain yang bergerak, penjaga pos menangkap pemain tersebut dengan mengucapkan namanya.
Peserta yang sudah tertangkap harus pergi ke pos sebagai tawanan, dan menunggu hingga dibebaskan. Tawanan pertama harus bergandengan sebelah tangan dengan penjaga pos, sementara sebelah tangan lainnya memegangi tawanan kedua. Begitu seterusnya hingga semua pemain tertangkap. Pemain lainnya dapat membebaskan pemain yang tertawan dengan cara menepuk gandengan tangan pemain tersebut sambil berteriak "Kita!" ("Putus!"). Kecuali tawanan yang belum dibebaskan, semua bekas tawanan dalam "mata rantai" harus berlari menjauh dengan sekencang-kencangnya. Penjaga pos memerintahkan mereka untuk berhenti dengan mengucapkan kata "Stop!" Kepada pemain yang baru saja berhasil membebaskan tawanan, penjaga pos menanyakan jumlah langkah yang boleh dilakukannya. Berdasarkan jawaban pemain (biasanya antara 3 hingga 10 langkah), penjaga pos melangkahkan kaki lebar-lebar untuk mendekati para pemain. Pemain yang berada di dekatnya ditepuk untuk dijadikan penjaga pos yang baru.
as the gods will dead headless |
Game : Face of Devil
Game ini berasal dari Spanyol. Bagaimana awal mulanya, tidak ada yang tahu. Namun legenda mengatakan seorang gadis bernama Safia yang senang dengan okultisme, memperkenalkan game ini kepada teman-temannya.
Namun hati-hati, sudah banyak korban meninggal maupun cacat berjatuhan!
Peringatan:
Sudah jatuh beberapa korban dari game ini. Yang berani mencoba, risiko ditanggung sendiri.
Bahan:
- 12 lilin berwarna hitam. Kalau punya grandfather's clock di rumah lebih bagus.
Cara Bermain:
- Masuk ke dalam kamar mandi yang ada cerminnya, pada saat tepat sebelum tengah malam.
- Matikan lampu.
- Nyalakan lilin hitam di depan cermin, dan berdiri menghadap cermin.
- Tutup mata
- Tepat jam 12 malam, atau saat jam tepat berdentang 12 malam,
- buka mata agan.
- Agan akan melihat wajah setan di dalam cermin.
Baby Blue
Peringatan: Game ini relatif tidak berbahaya jika anda bisa tetap tenang, tidak melakukan kesalahan dalam permainannya, dan cepat bertindak. Namun jika gagal... kematian akan menjemput anda.
Bahan: kamar mandi yang ada kaca dan toiletnya
Cara bermain:
- Masuk ke dalam kamar mandi, kunci pintu, matikan lampu.
- Berdirilah di depan kaca.
- Ulurkan tangan agan dalam pose seperti menggendong bayi, lalu ucapkan "Baby Blue" sebanyak 13 kali.
- Jika berhasil, tangan agan akan terasa berat, seperti ada yang di sana.
- Berarti, Baby Blue sudah hadir.
- Ia akan semakin bertambah berat dan akan terasa ada yang mencakar anda.
Begitu agan merasakan Baby Blue di tangan agan, segeralah lemparkan Baby Blue ke dalam toilet dan flush secepat mungkin. Jika tidak, akan muncul bayangan wanita menyeramkan di dalam cermin yang berteriak: "Kembalikan bayiku!"
Penjelasan: Tidak jelas darimana asal usul permainan ini. Yang jelas, selama dilakukan dengan benar, anda akan selamat.
Hyakumonogatari Game
Peringatan: Berharaplah hantu yang muncul bukan jenis yang berbahaya.
Kabarnya, permainan ini dulu digunakan samurai-samurai di Jepang untuk ritual tes keberanian. Sekarang, ritual ini berkembang menjadi permainan hantu biasa. Namun, hati-hati ketika bermain ritual ini, karena dalam banyak kasus, hantu benar-benar muncul. Dan karena permainan ini tidak memberitahu cara mengusir hantu yang muncul, para pemainnya juga bakalan dihantui selamanya.
Bahan:
100 buah lilin
4-10 pemain,
kalau bisa pakai 3 ruangan bersebelahan
Cara bermain:
- Siapkan 3 ruangan.
- Semuanya harus gelap.
- Nyalakan 100 lilin.
- Letakkan 99 di ruangan ketiga, dan letakkan juga sebuah cermin di atas sebuah meja.
- Letakkan lilin ke-100 di atas meja ini di depan cermin.
- Pemain berkumpul di ruangan pertama, bergiliran menceritakan satu cerita seram.
- Tiap selesai satu cerita, pemain harus berjalan ke ruangan ketiga dan mematikan satu lilin.
- Begitu seterusnya sampai cerita ke-100.
- Konon, ketika lilin terakhir dimatikan, hantu akan keluar dari dalam cermin.
Kalau tidak ada 3 ruangan, bisa juga dengan satu ruangan. Caranya sama, nyalakan 100 lilin dan bercerita 100 cerita. Kalau misalkan hanya main berempat, bisa juga hanya melakukan 4 set, dengan 16 lilin dan 16 cerita.
Light as a Feather, Stiff as a Board
Hati-hati saat bermain.
Bahan:
5 sampai 10 orang
Cara bermain:
- Minta satu orang untuk tiduran di atas lantai, telentang.
- Sisanya harus duduk mengelilinginya, membentuk lingkaran.
- Selipkan satu jari di bawah badan si 'korban' (tapi jangan digrepe-grepe).
- Orang pertama mulai dengan berkata: "He/She is very ill." Yang lain harus menirukan ucapan ini satu persatu.
- Kemudian ucapkan: "She/He is looking worse." Ulangi juga dengan yang lainnya.
- Kemudian: "She/He is dying", dan terakhir: "He/She is dead."
- Kemudian, ucapkan berulang-ulang: "Light as a Feather, Stiff as a Board" sambil pelan-pelan mengangkat tubuh si korban dengan jari anda.
- Kalau berhasil, tubuh si korban bakalan jadi enteng sekali dan anda-anda bakalan bisa mengangkat dia.
Versi lain bisa juga dimainkan, dengan cara mengganti kata-kata yang diucapkan dengan menceritakan cara si korban meninggal, dan korban harus membayangkan juga. Diakhiri dengan "Light as a Feather, Stiff as a Board" berulang-ulang juga. Kata-kata terakhir ini harus tetap diucapkan sampai anda bosen dan menurunkan kembali korban ke lantai. Jangan berhenti sampai dia benar-benar menyentuh lantai, kalau tidak bisa jatuh dan kejedot.
Penjelasan: Katanya sih, kata-kata "Light as a Feather, Stiff as a Board" itu untuk mensugesti pikiran saja, supaya pikiran kita beranggapan temen kita itu bener-bener enteng dan bisa diangkat dengan gampang. Lagipula, semakin banyak yang mengangkat, semakin ringan juga karena bebannya dibagi.
Cat Scratch
Game ini tidak diketahui apakah ada pengaruh lanjutan. Sejauh ini, game ini cuma menyebabkan lecet kecil seperti dicakar kucing.
Bahan:
dua orang sebagai tumbal yang bakalan dicakar kucing dan storyteller (kalau bisa yang jago menghafal)
Cara bermain:
Anda duduk di lantai, dan temen anda berbaring telentang, kepalanya di pangkuan anda. Anda harus mengelus-elus dahi temen anda (kayak ngelus kucing) ketika anda bercerita dua cerita di bawah ini:
There once was an old lady who owned a cat.
The cat was very nice.
It meowed and purred.
One day, the cat got hit by a car and died.
Catscratch, catscratch, catscratch.
The old lady got a new cat.
The cat was very mean.
It hissed and clawed.
Catscratch, catscratch, catscratch.
One day, the cat got hit by a car and died.
The old lady decided to not get anymore cats.
Catscratch, catscratch, catscratch.
Kemudian ceritakan lagi:
You are walking through a dark alley late at night.
You are the only one there.
The ground is slick with rain.
The alley is filled with garbage cans and litter.
But then you hear something.
A movement in the garbage cans.
You pick up your pace.
You want to get out of the alley fast.
But then you see something.
Red eyes. Glowing red cat eyes.
They are the eyes of an enormous cat.
You run, but the cat chases you and jumps on you.
It scratches you, one, two, three.
Cat scratch, cat scratch, cat scratch!
Setelah selesai bercerita, teman anda harus cepat-cepat bangun. Suruh buka baju (bukan porno), dan kalau berhasil, anda akan melihat ada bekas seperti cakaran kucing di punggungnya.
Penjelasan: Kuncinya adalah di dua cerita seram itu.
Closet Box
Game ini akan memanggil hantu yang bakalan menetap di dalam kamar mandi anda selamanya.
Sangat tidak disarankan untuk dimainkan.
Bahan:
- kamar mandi
- kotak besar
- korek api
- lilin
Cara bermain:
- Siapkan satu kotak korek api dan lilin. Matikan lampu di kamar mandi anda. Kamar harus benar-benar gelap, dan harus di malam hari.
- Masuk ke dalam kamar mandi anda.
- Tutup pintunya.
- Duduk di toilet kira-kira dua menit,
- menghadap ke kotak yang disipkan.
- Ambil sebatang lilin,
- posisikan di depan muka anda,
- dan ucapkan: "Show me the light or leave me in darkness."
Dengarkan dengan saksama.
Jika anda mendengar bisikan (bisa sangat pelan) segeralah nyalakan lilin SECEPAT MUNGKIN. Kalau lilin mati, segera nyalakan yang lain. Kalau anda tidak cukup cepat, atau lilinnya mati terlalu lama, anda akan ditarik ke neraka.
Dengan lilin yang masih menyala, pelan-pelan keluarlah dari toilet. Jangan melihat ke belakang, dan tutup pintu toilet (tanpa melihat). Tutup saja pakai kaki kalau tidak sempat.
Permainan telah selesai, namun hantu kotak bakalan tetep di dalam kotak selamanya.
Anda tidak boleh membuka kotak ketika lampu mati mulai sekarang, dan jangan meninggalkan kotak itu terbuka ketika lampu mati.
Penjelasan: Menurut testimoni, ketika anda lupa menutup pintu dan mematikan lampu (lalu tidur), anda ngak akan mati, cuma anda bakal bermimpi dipelototi setan dengan
mata merah menyala yang menyeramkan.
Card
Game ini relatif tidak berbahaya, namun pastikan anda menyiapkan garam untuk ditabur. Garam dipercaya bisa memberikan energi positif. Jika ada sesuatu yang tidak normal seperti tiba-tiba ada yang menyentuh, suara-suara aneh, barang-barang bergerak sendiri, segera hentikan permainan. Game ini bisa dimainkan ramai-ramai.
JANGAN PERNAH BERTANYA APAKAH MEREKA MAU MASUK. MEREKA AKAN MENEMPATI KAMAR ANDA KALAU ANDA BERTANYA SEPERTI ITU.
Bahan:
Garam laut murni
satu kotak kartu remi tanpa joker
Cara bermain:
Gelapkan ruangan, dan tutup semua jendela. Nyalakan lilin (boleh lebih dari satu). Taburkan garam membentuk lingkaran di sekitar anda, dan semua harus duduk di dalam lingkaran tersebut. Letakkan lilin di tengah. Taburkan garam juga di atas kartu remi, lalu letakkan sisa garam di dekat lilin. Semua orang yang hadir harus mengocok kartu remi.
Jajarkan kartu di lantai sesuka agan, mau berbaris-baris, mau berjejer melingkar, terserah. Jangan habiskan semua kartu. Pilih satu orang untuk jadi medium. Ingat, jauhkan lilin dari kartu karena kita akan mendeteksi hantu dari suhu kartu.
Pertama, tanyakan ada roh yang bersedia hadir dan berkomunikasi dengan anda. Suruh si medium memilih kartu. Kartu yang benar akan terasa lebih panas daripada yang lainnya. Inilah arti jawabannya:
Waru: Tidak
Hati: Ya
Keriting: Tidak tahu
Wajik: Mungkin
Pertanyaan yang diajukan pun harus yang bisa dijawab dengan "Ya" atau "Tidak" saja.
Penjelasan: Game ini bisa berbahaya atau tidak tergantung pemainnya. Sebaiknya tidak menanyakan identitas roh yang datang, atau menyinggung mereka, atau menawari mereka tinggal di tempat anda. Kalau dilanggar, akibat tanggung sendiri.
Crossroads Divination
Peringatan: Beberapa pemain bunuh diri setelah memainkan game ini karena hasil ramalan yang mereka terima sangat buruk.
Bahan:
sebuah sisir
masker/kain/masker/baju/ alat2 lain untuk menutupi muka anda.
Penjelasan: Game ini dimainkan di Jepang, dan umurnya sudah ratusan tahun. Menurut kepercayaan di sana, pada tengah malam di persimpangan jalan, banyak setan lalu-lalang dalam wujud manusia.
Jadi intinya anda bertanya kepada setan tentang nasib anda.
Maka itu game ini harus dimainkan di tempat yang benar-benar sepi dan jauh dari peradaban, kalau bisa, supaya bisa memastikan yang datang beneran setan dan bukan orang jahat. Game ini bisa dimainkan sendiri atau rame-rame.
Cara bermain:
Pada tengah malam, berdirilah di sebuah persimpangan jalan yang sepi, kalau bisa dekat persawahan, jangan persimpangan yang ramai.
Buat suara dengan cara menggesekkan jari anda ke bagian sisir yang untuk menyisir (bukan gagangnya) dan ucapkan tiga kali: "Tsuji-ura, tsuji-ura, grant me a true response."
Tunggu sampai ada orang lewat. Orang yang lewat harus seseorang yang anda tidak kenal. Kalau anda lihat ada orang lewat, segera tutupi muka anda dan teman-teman anda. Lalu tanyalah pada orang itu nasib anda. Kalau dia menolak menjawab (artinya dia hanya orang tersesat) anda harus menunggu sampai ada orang lain yang lewat.
Sebaiknya berhati-hati bila bermain game ini, karena salah-salah anda malah dirampok.
Sebaiknya bawa beberapa orang teman untuk main bersama, dan bawa benda buat melindungi diri seperti pisau, pentungan, atau senjata api.
Night Game
Bahan:
Garam (taruh di dalam container yang gampang dibuka dan diraih)
lilin besar
kertas putih
jarum
pensil
lighter
pintu depan rumah terbuat dari kayu
Cara bermain:
1. Tulis nama lengkap anda di atas kertas. Lalu tusuk jari anda dengan jarum dan teteskan ke kertas. Biarkan meresap.
2. Matikan semua lampu di dalam rumah.
3. Berdiri di depan pintu rumah anda (pintu harus terbuat dari kayu).
4. Letakkan kertas di depan pintu, dan letakkan lilin di atasnya. Nyalakan lilin.
5. Tepat pada jam 12 malam, ketuk pintu 22 kali. Anda harus selesai mengetuk sebelum jam 12:01 kalau tidak game ini akan gagal.
6. Buka pintu, tiup lilin sampai padam.
7. Tutup lagi pintunya dan nyalakan lilin secepatnya.
8. Selamat, anda telah mengundang The Midnight Man ke dalam rumah.
Now, the true Midnight Game begins.
Anda harus berjalan di dalam rumah dengan lilin menyala, menghindari si Midnight Man sampai jam 3:33 AM. Game ini tidak akan berhenti sampai jam tersebut, di mana si Midnight Man akan kalah dan pergi. Anda tidak boleh tertangkap, sama sekali.
Tanda-tanda Midnight Man berada di dekat anda adalah: lilin padam, suhu menjadi dingin secara mendadak, terdengar suara-suara bisikan, terdengar siluet pria. Jika lilin anda padam, segera nyalakan dalam waktu 10 detik ( jangan pakai korek api kayu, bawalah lighter yang baru dibeli supaya mudah menyalakannya).
Jika anda tidak bisa menyalakan dalam 10 detik, tebarkan garam menyerupai lingkaran di sekitar agan dan berdiri di dalam lingkaran sampai lilin menyala.
JANGAN MENINGGALKAN LINGKARAN SAMPAI LILIN MENYALA.
Game akan berakhir pada pukul 3:33, di mana Midnight Man akan pergi.
JANGAN NYALAKAN LAMPU SELAMA PERMAINAN BERLANGSUNG
JANGAN MENGUMPAT MIDNIGHT MAN SELAMA PERMAINAN
JANGAN SAMPAI TERTIDUR
JANGAN PAKAI DARAH ORANG LAIN ATAU NAMA ORANG LAIN DI KERTAS
JANGAN ADA ORANG LAIN DI RUMAH KETIKA PERMAINAN BERLANGSUNG
10/01/21
Lukisan
Sungguh hari yang sangat membosankan, dan kebetulan temanku mengajakku ke sebuah galeri seni. Kupikir daripada aku tidak melakukan apa-apa dan mati kebosanan sebaiknya ku terima tawaran itu.
Sesampainya aku di sana, aku mulai melihat-lihat lukisan yang dipamerkan. Tapi mungkin karena aku tidak mempunyai darah seni untuk menikmati segala hal yang ada disini, aku jadi merasa sama bosannya seperti aku dirumah tadi.
Namun ketika aku berjalan masuk lebih dalam. aku melihat sebuah lukisan aneh yang menarik perhatianku. Dengan bingkai emas berbinar seukuran cermin dirumahku lukisan ini cukup menarik untuk di lihat karena berbeda dengan lukisan lainnya.
Yang lebih menarik lukisan ini hanya dipenuhi cat warna hitam tanpa anda gambar apapun. Aku mencoba mendekatkan wajahku ke lukisan itu sambil menyipitkan mata. Ternyata ada tulisan yang sangat kecil disana “MENJAUHLAH DAN KAU AKAN MENEMUKAN HAL MENARIK!”.
Karena penasaran, aku mundur beberapa langkah menjauhi lukisan itu, namun tidak ada perubahan, tetap lukisan hitam dengan tulisan “MENJAUHLAH DAN KAU AKAN MENEMUKAN HAL MENARIK!”.
Aku lalu mundur beberapa langkah lagi sampai punggungku menyentuh tembok yang bersebrangan dengan lukisan tersebut dan kemudian melihatnya dengan lebih teliti lagi.
Setelah ku perhatikan kembali tetap saja tidak ada perubahan, masih tetap lukisan warna hitam dengan tulisan yang terlihat jelas untuk menjauhi lukisan tersebut.
Satu-satunya yang berbeda adalah suara teriakan temanku yang tiba-tiba saja terdengar.
Hmm, apa sih yang sebenarnya terjadi?
Pertanyaan untuk anda adalah: Bagaimana sih “Aku” masih “tetap bisa” melihat dengan jelas tulisan yang sangat kecil di lukisan itu?
Ada 2 Alternatif jawaban dari riddle ini :
Temannya berteriak karena.
1. Mata “Aku” tertinggal
2. Leher “Aku” Memanjang
Karena sih “Aku” mundur sampai badannya menyentuh tembok di seberang lukisan itu, tapi dia masih bisa melihat tulisan yang sangat kecil di lukisan itu dengan sangat jelas.[/spoiler]
Makanan
Tidak ada yang lebih menakutkan dari kelaparan. Sebagai seorang ibu yang ditinggalkan suaminya, aku harus bertanggung jawab atas isi perut anakku.
Tak ada yang bisa menghentikan kelaparan kecuali kematian. Aku tidak ingin anakku mati kelaparan. Aku tak boleh menangis bahkan tak boleh meratapi nasib yang sukar.
Maka dari itu, setiap pagi aku dibebani dengan pertanyaan-pertanyan yang aku sendiri tak tahu jawabannya:
Apakah aku bisa membawa babi hutan untuk kujadikan makan malam? Apakah aku bisa menangkapnya?
Apakah hewan-hewan itu masih ada? Kini, hutan kesepian, tak banyak hewan liar berkeliaran. Sampai-sampai aku sendiri tak ingat seperti apa rasa daging kelinci liar.
“Ibu, aku ingin makan daging kelinci atau daging babi hutan.” Suara itu menjelma menjadi cambukan untukku.
“Sudah lama sekali kita tak memakan daging, Bu,” lanjutnya, memelas.
Sebagai seorang ibu yang sangat mencintai anaknya, aku tak mungkin menyakiti hatinya atau bahkan mengatakan tidak bisa, anakku. Sungguh, sangat sulit untuk seorang ibu mengatakan hal itu. Namun, apa yang harus aku lakukan jika aku tak menemukan kelinci liar atau babi liar?
Apa aku harus merebus batu dan ketika ditanya anakku, “Apakah daging kelincinya sudah matang, Ibu?”
Aku akan menjawab, “Belum matang, Nak.” Lalu aku menyuruhnya tidur sampai ia mati kelaparan? Tidak, aku bukan seorang ibu yang menyiksa anaknya. Aku adalah seorang ibu yang sangat mencintai anaknya. Aku tak akan melakukan hal itu.
Sambil mengasah pisau yang semakin tajam, aku terus memikirkan bagaimana cara mendapatkan daging yang diinginkan anakku. Aku terdiam sejenak. Bola mataku mengarah ke satu tempat, tepat di betiskku.
Aku melihat sedikit daging menempel di tulang kakiku, daging itu dibalut oleh kulit yang berwarna coklat tua. Jika saja daging itu diambil, mungkin aku tak akan mati. Aku tidak peduli rasa sakit yang kuderita nanti, yang terpenting adalah isi perut anakku.
Sedikit demi sedikit aku menggoreskan pisau yang begitu tajam di betisku. Ada sedikit darah keluar. “Sungguh, ini sakit sekali,” kataku meringis. Dan menjauhkan pisau itu dari kulitku. “Tidak! Aku harus menahannya!”
Pisau itu semakin erat ku genggam, “Ini tidak sakit, sungguh tidak sakit!” aku mencoba menguatkan diri. Kuarahkan pisau itu ke goresan luka yang tertutup darah.
Pisau itu semakin menusuk ke dalam daging. Semakin dalam dan semakin dalam. Sungguh sakit sekali, aku tak pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya.
Pada saat aku menyayat dagingku, banyak sekali pertanyaan yang muncul dibenakku. Apakah aku akan mati sekarang? Apakah sebentar lagi malaikat maut akan menjemputku? Jika aku mati apakah aku akan masuk surga atau neraka?
Pertanyaan pertanyaan itu seakan terus berbisik di benakku tanpa henti. Suhu tubuhku seperti dipermainkan. Leherku terasa dingin sekali dan keningku panas sekali, aku berkeringat.
Kupaksakan pisau itu mengiris daging di betisku. Sambil menjerit sejadi-jadinya karena tak kuat menahan sakit, aku pun pingsan. Dan daging itu berhasil lepas dari betisku.
Selang satu jam aku pun terbangun. Rasa sakit masih ada, rasa perih masih terasa, tapi aku harus bangun. Aku harus memasak daging ini. Aku tak boleh lemah. Pokoknya aku harus kuat. Kurasa, penampakan daging itu seperti daging sapi, merah, dan berdarah. Aku menatap betisku yang bolong. Aku mual, rasanya ingin muntah.
Dengan rasa sakit yang begitu menyiksa, aku memaksa untuk bangun, kupaksakan berdiri. Kuobati Lukaku lebih dulu dengan daun binahong yang sebelumnya sudah kuhaluskan.
***
Kepulan asap itu menusuk hidungkku. Sembari menahan perih yang luar biasa, aku terus mengipasi api yang sedang membakar daging betiskku.
“Ibu, apakah dagingnya sudah matang?” anak itu tak sadar bahwa ia telah menginjak darah ibunya sendiri.
Tentu saja ia tak menyadarinya karena apa yang ia lihat hanya kegelapan. Ia tak melihat betapa merahnya darah ibu yang melahirkannya.
“Sebentar lagi, Anakku.”
“Ibu, ini bau amis apa?” anak itu memang buta, namun indra penciumannya tak mati.
“Bau amis darah dari daging yang ibu bakar, Anakku,” kataku sembari menatapnya penuh iba, “dagingnya sudah hampir matang, sabar, ya, anakku,” lanjutku.
Ia pun mengangguk. Aku menyeret kaki kiriku yang penuh darah. Sambil menahan rasa sakit, kubawakan daging yang sudah matang kehadapannya. “Makanlah, Nak. Dagingnya sudah matang.” Anak itu memakan dagingku dengan lahap.
“Ibu,” ucapnya.
“Ya, Nak?”
“Apakah ini daging kelinci? Mengapa rasanya berbeda?”
“Tidak ada yang berbeda. Kau hanya sudah lupa saja karena bertahun-tahun tak pernah makan daging kelinci lagi,” jawabku sambal menahan tangis.
“Ibu … bagaimana jika besok kita makan sup tulang? Sepertinya enak.”
“Ya, anakku. Akan ibu buatkan,” ujarku, berusaha menyanggupi.
Waktu begitu cepat berjalan. Sekarang aku tak lagi bingung untuk mencari hewan yang bisa kusembelih. Kedua tanganku masih utuh, mungkin aku akan memotong jari-jariku untuk kujadikan sup tulang.
Jika masih kurang mungkin akan kupotong sampai pergelangan tangan agar tulang itu bisa dipakai untuk dua atau tiga kali makan. Aku tahu ini akan sakit lagi, tapi demi anakku aku rela melakukan apapun. Bahkan menyakiti diriku sendiri.
“Anakku, bangunlah. Sup tulangmu sudah matang.” Aku pun menambahkan dua lembar daun salam dan satu batang sereh agar terasa gurih.
Putraku terbangun. Setelah buang air kecil, ia langsung menyantap sup tulang yang sudah hangat.
“Ibu, ini tulang apa? Kok rasanya agak aneh.”
“Makan saja. Kau tak perlu tahu itu tulang apa, kau harus kenyang, kau tak boleh kelaparann, jika kau kelapan kau akan mati. Jika kau mati, ibu akan bersedih. Kamu mau buat ibu sedih?”
“Tidak, Ibu.” Anak itu melanjutkan makannya, ia terlihat lahap sekali.
Aku tak tahu apakan makanan itu enak atau tidak, aku tak memakannya. Aku tak ingin anakku kekurangan makanan dan aku rela kelaparan demi anakku.
Semenjak saat itu aku jadi terus menerus memotong anggota tubuhku. Sebenarnya aku tak menyukai hal itu, aku sungguh kesakitan, setiap kali aku memotong anggota tubuhku, aku serasa seperti akan mati. Aku juga tak bisa menahan rasa sakit itu, tapi bagaimana lagi, hanya itu yang kubisa. Sampai akhirnya aku kehilangan kedua kakiku dan tangan kiriku.
Aku tak bisa melakukan apapun lagi. Aku juga tak bisa memasak makanan yang di inginkan anakku lagi.
Tepat di malam itu, aku merasakan kelaparan yang sungguh luar biasa. Badanku terasa lemas, yang kubisa hanya memeluk anakku yang sudah dua hari tak bangun-bangun. Aku tak bisa begini terus. Aku akan mati jika kelaparan, sambil menyeret tubuhku dengan sebelah tangan, aku mengambil pisau.
“Oh, begini rasanya memakan daging manusia.” Aku menyantap daging itu mentah-mentah. Anakku tak akan merasa kesakitan. Seperti sakit yang kualami waktu dulu, pada saat pertama kali aku mengiris daging di betisku.
Bloody Merry [ si gadis cermin ]
ada 2 versi cerita yang paling terkenal mengenai Bloody Mary.
~ KISAH PERTAMA ~
Dikisahkan ada seorang Penyihir wanita bernama Mary Worth yang dipercaya hidup sekitar beberapa ratus tahun yang lalu dan berkutat dalam dunia sihir hitam yang sangat menyeramkan.
Diceritakan dia memiliki ilmu yang sangat hebat, bahkan kabarnya dia bisa mengendalikan berbagai makhluk halus sesuai keinginannya.
Konon, demi mendapatkan kecantikan yang sempurna dan abadi, dia sering menjadikan gadis-gadis yang masih “suci” sebagai tumbalnya. dan saat sosoknya ini ditemukan oleh warga, dia langsung dihakimi, disiksa, dan dibunuh secara kejam, kabarnya.. dibakar hidup-hidup.
Tapi banyak orang juga yang percaya bahwa Mary Worth sang penyihir ini tidak mati begitu saja, banyak yang percaya bahwa sang penyihir diselamatkan oleh makhluk halus pengikutnya dan dimasukan ke dalam sebuah cermin.
~ KISAH KEDUA ~
Diceritakan, suatu hari hiduplah seoarang gadis muda bernama Mary Worth yang sangat cantik dan menjadi pujaan para lelaki.
Dikisahkan suatu hari Mary Worth mengalami hal yang membuat hidupnya berubah 180 derajat. Dia mengalami kecelakaan hebat yang mengakibatkan wajahnya menjadi hancur, dan tak bisa di kenali lagi.
dan kemudian orang tuanya memutuskan untuk Mary Worth agar tidak pernah lagi melihat cermin semenjak kejadian itu, orang tuanya tidak mengiginkan anaknya ini menjadi sedih dan depresi ketika mengetahui wajahnya yang sekarang.
Karena ketika dulu saat Mary masih “Sempurna” dia selalu mengagumi wajahnya sendiri di depan cermin.
Tapi pada akhirnya kita sebagai manusia memang sangat sulit untuk melawan rasa penasaran, begitu pun Mary. Pada suatu malam dia perlahan-lahan mulai berjalan menuju kamar yang memiliki cermin seukuran tubuhnya. dan tentu saja, betapa kagetnya dia melihat wajahnya sendiri saat ini.
Mary langsung menghancurkan cermin itu, dia sangat sedih dan berteriak sekeras-kerasnya, dan anehnya cermin itu kembali seperti semula dan mary berjalan memasuki cermin tersebut dan tinggal di dalamnya, dan dia berjanji dia akan datang kepada siapapun yang memanggilnya.
Sampai sekarang juga banyak cerita dan legenda diseluruh dunia yang hampir serupa dengan “Bloody Mary”, Seperti: Mary Worthington, Hell Mary, dan Black Agnes
Kita sebagai orang awam mungkin berpikir cerita ini terdengar seperti cerita yang tidak masuk akal dan mungkin saja dibuat-buat. Tapi apakah anda tahu dari manakah asal nama “Bloody Mary” itu ?
Ya, nama “Bloody Mary” diberikan oleh orang-orang karena sudah banyak sekali laporan mengenai penampakan sang “Mary Worth” saat mereka memanggilnya. dan sudah banyak sekali korban yang ditemukan meninggal tanpa alasan yang jelas akibat insiden ini.
PERKEMBANGAN KISAH “BLOODY MARY”
Urban Legend mengenai Bloody Mary sudah semakin berkembang sejak berabad-abad yang lalu, sangat beragam sekali cerita-cerita yang beredar saat ini. Misalnya :
Di awal abad 20 sempat beredar kartu Halloween yang menggambarkan seorang gadis yang berdiri didepan cermin sambil memegang sebuah lilin. Dari situ banyak cerita yang tersebar bahwa jika seorang gadis muda berdiri di depan cermin sambil memegang lilin di dalam ruangan yang gelap total di malam Halloween, maka mereka bisa melihat calon suaminya kelak. dan beberapa saat kemudian diketahui itu adalah sosok sang “Bloody Mary” yang merubah wujudnya, dan seketika itu juga dia langsung mencabut kedua mata gadis itu.
Versi lainnya adalah di ambil dari buku cerita yang beredar di tahun 1883, disana dikisahkan ada seorang gadis di abad ke-19 yang saat itu berdiri di depan cermin, dan tiba-tiba muncul asap merah yang sangat lebat, diikuti kemunculan sesosok makhluk yang di duga Bloody Mary tepat di belakang gadis itu.
dan saat ini sudah tersebar cara memanggil sosok Bloody Mary untuk hadir tepat ke hadapan anda.
CARA MEMANGGIL BLOODY MARY
- Malam hari
- Sendirian
- Siapkan sebuah lilin dan cermin sebesar ukuran tubuh anda.
- Bawa lilin dan cermin tersebut ke ruangan kosong.
- Matikan semua lampu, buat ruangan anda gelap total.
- Berdirilah di depan cermin, dan nyalakan lilin yang sudah anda siapkan tadi.
- Di depan cermin berputarlah sebanyak 3 kali
- Tutup mata anda, dan panggil sang Bloody Mary,
- Sebut namanya 3x (Bloody Mary … Bloody Mary … Bloody Mary)
- Buka mata anda.
Beberapa cerita pengalaman orang-orang yang berhasil memanggil sang hantu cermin:
Escape The Room
Segala yang berhubungan dengan teka-teki adalah favoritku, baik itu rubik, teka teki silang, ataupun pertanyaan-pertanyaan yang mengasah logika.
Aku hanya suka membuktikan kepada dunia bahwa ketika orang lain tidak dapat memecahkan suatu masalah, ternyata aku bisa.
dan sampailah aku di sebuah kesempatan untuk mencoba permainan teka-teki “Escape The Room”, permainan ini sudah cukup terkenal dan banyak orang yang tidak bisa menyelesaikan. dan kali ini akupun akan kembali membuktikan bahwa aku bisa.
Permainan ini memiliki konsep yang cukup sederhana. Kamu dan rekan-rekanmu akan terkunci di sebuah ruangan dalam jangka waktu tertentu. Kalian diharuskan untuk memecahkan teka-teki yang berada diruangan dalam waktu yg telah di tentukan untuk dapat keluar dari ruangan tersebut.
Tentu saja, sesuatu seperti itu terdengar seperti sebuah panggilan untukku, panggilan untuk menyelesaikan tantangan yang berada di ruangan tersebut. dan tentu saja aku akan mengajak beberapa temanku untuk bermain bersama.
Akhirnya, kami pun sampai ditempai itu, kami pun langsung diantar ke ruangan tersebut. Ruangan ini tampak normal, tidak berbeda dengan ruangan lainnya. Kemudian permainan pun dimulai, Moderator menjelaskan peraturan permainan ini kepada kami.
“Selamat siang. Aku adalah moderator kalian, namaku Jason. Agar bisa keluar dari ruangan ini, kalian memiliki waktu 1 jam untuk memecahkan semua teka-teki yang ada. Petunjuk dan teka-teki tersembunyi di seluruh ruangan. Jika kalian butuh sesuatu aku akan ada diluar. Ada pertanyaan?”
Semua orang menggelengkan kepala menunjukan bahwa mereka sudah mengerti peraturannya.
Kami sangat bersemangat, Kami langsung memulai permainan ini dengan melakukan hal-hal yang mudah terlebih dahulu. Beberapa temanku berhasil membuka panel yang berada di dinding dengan menemukan sebuah kunci dibawah kursi.
Di dalamnya terdapat sebuah teka-teki “Kamu menjawabku, tetapi aku tidak pernah mengajukan pertanyaan kepadamu, apakah aku?”
Aku langsung melihat di bawah telepon, dan aku menemukan susunan angka yg tertulis di secarik kertas, mungkin ini untuk kunci kombinasi di laci.
Semua teka-teki sangat mudah, dan kami selesaikan dengan cepat. Teka-teki ini seperti permainan anak-anak, padahal aku berharap dengan teka-teki yg lebih sulit.
Sampailah kami di teka-teki terakhir, teka-teki untuk pintu keluar. “Ayolah teman-teman, kita hanya memiliki waktu 10 menit tersisa!” Aku segera berlari ke tiap sudut ruangan berharap tidak ada petunjuk yang kulewatkan dan ternyata memang tidak ada petunjuk lagi.
Aku melihat ke semua petunjuk yang telah kami temukan sebelumnya dan tetap tidak ada yang membantu dari petunjuk-petunjuk ini.
Aku mulai panik, 5 Menit lagi!, Sial, aku harus segera memecahkan teka-teki ini!… 10 detik tersisa. Aku terdiam: Aku sangat mahir dalam hal teka-teki, dan aku sangat yakin aku tidak melewatkan sedikit petunjuk pun.. Waktupun akhirnya menunjukan angka 0. “Baiklah Jason kami kalah, beritahu kami petunjuk apa yang kami lewatkan? ….. Hey Jason?!” kami menggedor pintu, tapi tetap tidak ada jawaban.
Kami menunggu beberapa saat dan mulai mengetuk lagi, tapi hanya keheningan yang menjawab kami. Aku memeriksa ponselku, dan teman-temanku mulai panik, lalu melihatku. “Ayolah, kau yang terbaik dalam hal ini dari kita semua, bantu kita menemukan jalan keluarnya!” Akhirnya kami pun memilih untuk diam, untuk menghemat energi kami diruangan yg tertutup ini.
Selang beberapa jam dan tidak ada yang terjadi, kami mencoba menendang pintu tersebut, tapi pintu itu tak bergeming sama sekali.
Temanku mulai berteriak dan menangis. Menyadari bahwa kami tidak akan keluar dari tempat ini. Rasa lapar dan haus pun akhirnya membungkam mereka.
Aku membelai rambut temanku yang terbaring sekarat. hanya sedikit yang mereka tahu, aku membayar Jason untuk mengunci kami di sini.
Tidak ada yang ingin bunuh diri sendirian bukan ?
Lantai 4
Kisah kali ini aku akan sedikit throwback ke masa awal kuliah. Tepatnya tahun 2010.
Dulu, pertama kali kuliah, aku ambil jurusan TI. Bukan karena suka, tapi karena ngikut temen. Inget ya adek adek, jangan ditiru. Kuliah itu ambillah yang kalian suka, jangan ikutin temen.
Tapi, karena aku memang dasarnya ga gitu pinter matematika dan ga mudengan sama pemrograman (kebetulan di TI aku ambilnya Sistem Informasi), jadinya aku out setelah beres semester 1 dan tahun berikutnya pindah ke jurusan Sastra Inggris.
Kampusku bukan termasuk kampus yang gede banget, cuma termasuk kampus yang “tua”. Bangunan nya, perabotannya, meja kursi nya, masih jadul parah. Gedung fakultasku itu 5 lantai. Lantai 1-3 dipake buat kelas, lantai 5 dipake buat ruang dosen & dekan.
Waktu pertama kali masuk, kating udah wanti wanti untuk jangan pernah naik lift sendiri ke lantai 5. Karena lift nya akan selalu berhenti di lantai 4 dan kebuka + ketutup sendiri di lantai 4 itu. Bahkan denger denger, kadang lift suka macet di lantai 4 itu.
Aku sih percaya percaya aja karena memang kadang mereka suka seliweran, bahkan ada yang suka ikut kelas.
Masalahnya, ada 1 geng isinya 5 anak tuh skeptis nya parah banget. Se bodo amat sama apa yang kating bilang.
Which is good, mereka pemberani. Tp dengan sangat tidak mempercayai keberadaan mereka tuh, ya gimana. Bisa salah bisa engga sih. Mendingan netral aja gitu maksudku.
Sampai suatu hari, kami ada kelas sampai jam 6 sore. Kebetulan kelasnya ada di lantai 1. Dan temenku, salah satu anggota geng itu, lupa masukin tugas ke loker dosen, yang berarti ada di lantai 5.
Karena ga tega kalau dia sendirian ke atas, Aku pun menawarkan diri untuk nemenin. Setidaknya kalo ada apa apa dihadapi berdua. Tapi dia nolak, dengan alasan bentaran doang, ga akan ada apa apa. Jadilah aku, 4 temen geng nya dia, dan 2 temenku lainnya, kami nunggu di depan lift.
Kebetulan didepan lift di lantai 1 ada tempat penjaga gedung, jadi ada kursi & meja, dan bpk penjaga gedungnya lagi keliling, jadi kami bisa duduk disitu. Aku sebenernya agak waswas sih, karena mengingat pesen kating kalo naik lift jangan sendirian.
Cuma karena dia gamau ditemenin, jadilah ya kami cuma nurutin maunya dia aja.
Selama nunggu itu, aku ngamatin lift terus, telapak tanganku udah mulai panas & memerah. Kebiasaanku, kalo telapak tanganku panas dan warnanya udah mulai merah, pasti ada sesuatu yang ga baik. Dan bener aja, layar kecil di atas lift itu berhenti di angka 4. Aku udah was was dan di dalam hatiku udah berharapnya itu angka nambah 1 lagi gitu.
Tp kok ga nambah2 angkanya. Masih di angka 4. Karena mulai gelisah, aku bilang ke temen temen
Vi: cah, itu berhenti lift nya di lantai 4. Ga naik naik. Gimana itu? Kita naik aja pakai tangga apa gimana?
*si skepstis : Joan, Cecil, Andra, Vina, Riska
*2 temen lain yg penakut : Gwen & Echa
Cecil: ah elah, palingan juga ngerjain kita doang tuh si Joan. Ga akan kenapa napa udah. Tenang aja
Andra: Joan kan iseng anaknya. Paling mau nakutin kita aja
Echa: eh tapi kalo ternyata ada apa apa gimana?
10 menit berlalu, dan lift masih berhenti di lantai 4. Bisa kelihatan kalau Cecil, Andra, Vina & Riska mulai cemas. Takut kalau si Joan ternyata ngga bercanda, tapi emang ada apa apa.
Tiba tiba, ada suara alarm dari lift. Dan dari speaker lift di lantai 1 keluar suara kresek kresek, berisik banget kayak TV ga dapet chanel gitu. Kami refleks berdiri dan lari menuju lift dan berkali kali mencet tombol turun.
Kami bener bener panik, dan mencetin terus tombol turun itu.
Karena ga bisa bisa dan disitu bener bener ga ada orang, Gwen & Echa yang udah ketakutan banget, akhirnya berusaha nyari penjaga gedung. Sedangkan aku dan yg lain masih berusaha untuk mencetin tombol turun.
Vi: udah kita naik aja yuk, kita buka paksa dari lantai 4
Andra: yaudah ayok. Keburu ntar kehabisan nafas apa gimana di dalem lift.
Kami baru mau naik ke tangga (tangga nya disamping lift persis), tiba tiba semua lampu nya mati. Bener bener mati semua. Tapi, lift nya jalan, jadi diantara kesunyian kami, lift nya bergerak naik ke lantai 5.
Terus penjaga gedung, Gwen & Echa lari lari masuk ke dalam gedung.
Pak De: waduh kok mati semua lampunya? Temenmu sudah turun?
Cecil: belum pak, lha itu lift nya malah bergerak ke lantai 5. Cuma kok ga ada tanda tanda mau turun. Ini kami mau naik tangga aja pak ke atas.
Belum dijawab sama Pak De, lift bergerak turun. Kami mendadak sunyi, 5…4…3… Mulai lega… 2…1… Pintu lift kebuka. Kami masih belum berani bergerak, sampai pintu lift bener bener kebuka dan kami ngeliat-
Joan berdiri dipojokan menghadap ke tembok lift.
Pak De: dek.. Dek Joan…
—-sunyi—-
Pak De pun masuk ke dalam lift dan menepuk bahunya.. Tiba tiba dari belakang kami, kami dikejutkan sama suara orang yang kami kenal. Ya, Joan!
Joan: WOY! Ngapain dah?
Kami ber delapan otomatis bebarengan nengok dan kaget! Lah? Ini Joan. Terus yang didalam lift?
Kami balik badan lagi untuk lihat siapa yang didalam lift sama Pak De. Ternyata Joan juga. Karena kami masih bingung, kami nengok lagi.. Kosong!
Aku, disitu mulai keringet dingin. Aku liat Pak De pun mulai keringetan. Pak De ga bicara apa apa. Sampai Joan yang ada didalam lift tiba tiba teriak teriak, menggeram. Yaa.. kesurupan dah dia.
Aku saat itu belom bener bener tau cara mengatasi orang kesurupan, gangguan setan, dll karena memang belom segitu mendalaminya. Cuma aku bisa lihat ada sosok yang lagi ngerangkul dia dari belakang. Perempuan. Kuntilanak? Not really sure. Karena sosoknya jauh lebih menyeramkan.
Ga pake baju, badannya kurus kering kayak tulang ditutup kulit doang, mukanya peyot, bola matanya kayak ga nempel alias gelantungan keluar. Aku takut banget waktu itu. Pak De cuma minta kami semua keluar dari lift, katanya dia mau ambil air.
Ga tau deh mau ambil air apa.
Setengah mati kami berusaha bopong Joan keluar dari lift karena rasanya berat banget. Berbanding terbalik sama badannya yang kecil. Aku kedapetan pegangin bagian atas badannya.
Sebenernya aku ga mau, tp karena disitu badanku yang paling gede, otomatis aku ga bisa nolak.
Setelah bisa keluarin Joan dari lift, aku pangku kepalanya di pahaku supaya ga kena lantai krn dia berontak terus.
Tiba tiba sosok yang ngerangkul Joan ini kayak manjangin kepalanya dan ngarahin kepalanya kesamping mukaku. Aku yang ketakutan, cuma bisa merem, ga mau liat. Tapi aku bisa ngerasain makhluk itu ngeluarin lidahnya terus ngejilat kupingku gitu.
Sumpah jijik banget memang. Tp aku karena takut yang luar biasa, sampe rasanya beku banget ga bisa ngapa ngapain. Aku waktu itu belum tau caranya komunikasi sama mereka. Jadi caraku menghindari mereka cuma dengan merem. Berharap dengan aku merem, bisa segera selesai.
Sekitar 15 menit kami nahan Joan, akhirnya Pak De dateng bawa 1 botol air. Kali ini, Pak De dateng sama Pak Marno. Pak Marno itu salah satu security yang paling lama mengabdi di kampusku. Pak Marno datang dengan santai.
Beliau duduk di samping Joan dan megang kepalanya. Pak De duduk juga berhadap hadapan sama Pak Marno, sedangkan kami disuruh menunggu diluar gedung. Kami ga tau Joan di apain, cuma dari luar, kami bisa liat Joan berontak terus.
Badannya bisa kayang gitu, anehnya yang nahan bukan tangannya tapi kepalanya. Jadi kayak pake kepala gitu lah. Diluar, kami cuma bisa berdoa aja sambil pelukan karena saking takutnya.
Terus setelah beberapa saat Joan berontak, Pak Marno nyiram air yang sebotol itu dari kepala sampai ke kaki nya. Setelah air disiram, Pak Marno menggenggamkan tangannya ke atas kepala Joan terus ditiup beberapa kali.
Setelah tiupan terakhir di kepalanya, Joan pingsan. Aku, nyari nyari sosok yang nempel di Joan. Ah, udah nggak ada. Udah aman pikirku.
Kami pun masuk, dan bopong Joan keluar gedung fakultas, dan masukin dia ke dalem mobil.
Sebelum kami cabut, Pak Marno sempet bilang
Pak Marno: lain kali, ga usah sendirian keatas kalau sudah maghrib. Kalaupun terpaksa harus keatas, mending rame rame atau minta ditemenin Pak De. Mbak Joan itu nanti mungkin akan kosong beberapa hari.-
Tp gak apa apa, biasa. Dijagain aja biar cepet mbalik kayak biasa lagi. Makanya kalian itu, kalau dikasih tau senior nurut aja. Ga selalu apa yang di bilang senior itu ga bener.
Vi: iya pak, makasih ya Pak. Tapi Joan beneran gpp kan Pak?
Pak Marno: iya, udah gpp. Tapi ya sebisanya jangan ditinggal sendirian dulu.
Vi: iya Pak, makasih Pak. Maaf merepotkan.
Aku, Cecil & Andra langsung cabut anterin Joan balik ke kos. Sedangkan yang lain memutuskan untuk pulang karena masih takut. Sampai di kos, Joan masih belom sadar. Cecil langsung nyalain lagu lagu rohani tuh saking masih takutnya.
Sedangkan aku sama Andra berusaha bantuin Joan biar bisa segera bangun, kasi minyak di hidung dan dadanya sambil gantiin bajunya yang basah karena disiram air tadi. Baunya sih kayak bau mawar. Cuma kayak ada bau lain yang aku ga tau apa.
Sekitar 2 jam kami kamar Joan, akhirnya Joan buka mata. Tapi tatapan matanya kosong. Kami berusaha ajak bicara, tapi dia diem aja. Bener bener kayak orang yang jiwanya ga ada. Sama sekali ga bicara. Cuma kalo dia mau apa, dia nunjuk doang.
Karena Pak Marno sudah berpesan untuk jangan ninggalin Joan sendirian, kamipun memutuskan untuk nginep di kos Joan malam itu.
Andra : aku takut si Joan begini terus. Bisa normal lagi ga ya dia? Eh Vi, kamu bisa lihat yang begituan kan? Yang kamu lihat sekarang apa?
Vi: yang aku lihat sih, badannya Joan disini, tapi jiwanya kayaknya nggak ada disini. Tapi aku nggak tau juga. Aku nggak yakin ndra.
Cecil: aku nggak nyangka bisa kejadian kayak gini. Kok bisa ya?
Vi: makanya jangan terlalu nggak percaya sama dunia lain. Krn memang bener ada, dengan kalian ga percaya mereka ada, mereka nya jadi pengen buktiin.
Cecil: terus ini gimana? Apa perlu bilang ortu nya aja ya?
Andra: mending jangan dl deh. Pak Marno tadi kan bilang, beberapa hari bisa balik lagi.
Cecil: kalo enggak gimana?
Vi : ya kita tanya Pak Marno.
Jadilah selama beberapa hari, kami nginep gantian di kos Joan untuk nemenin dia, ngasih makan, minum, mandiin. Bener bener kayak ngurusin mayat hidup deh.
Sampai 4 hari kemudian, waktu itu kebetulan jatahku sama Andra jaga, Joan bangun…
Joan: loh? Kok kalian disini?
Andra: finally! Aku udah takut kamu ga bisa balik Jo!
Joan: ga bisa balik gimana?
Aku pun jelasin semua kronologi kejadian nya..
Joan: aneh! Orang aku abis naruh tugas di lokernya Bu Ambar tuh aku langsung turun lewat tangga. Lift nya ga mau naik. Terus di lantai 1 aku liat kalian gajelas bgt didepan lift. Dipanggil ga nengok, jadi aku cabut. Kelamaan. Terus aku balik ke kos an, terus ya biasa aja.
Vi: waktu kejadian itu hari jumat kan Jo? Ini tuh hari selasa!
Joan : mana ada? Sabtu lah. Gimana deh.
Joan ambil HP nya, terus tau tau dilempar.
Joan: anjing, beneran loh ini selasa.
Andra: mamam tuh sabtu! Dikasi tau ga percayaan amat. Orang kita yang ngalemin kok.
Joan: demi apa ini selasa njir!
Vi: yaiya selasa bgst! Udah liat sendiri kan!
Joan masih bingung, aku pun juga bingung. Kok bisa dia merasa cuma semalem- sedangkan kami disana udah 4 hari ?
Selepas kejadian itu, kami udah ga berani lagi dikampus sampe malem, bahkan ga berani ambil kelas yang selesainya diatas jam 5. Bahkaaaaan, ga berani rapat untuk acara fakultas di kampus trauma tau.
•••
8 tahun sudah berlalu sejak kejadian itu dan beberapa bulan lalu aku sempet main main ke kampus sekalian reuni sama temen temen angkatanku dulu.
Lantai 4 sekarang sudah dipakai jadi kelas kelas juga, jadi udah lumayan aktif. Sudah direnovasi & cat ulang pula. Lift sudah diganti baru dan ga ada lagi tuh cerita lift macet. Tapi, emang dasarnya aku bloon apa gimana, aku tuh kepo.
Si makhluk yang dulu itu masih ada apa enggak. Jadilah aku masuk ke lift. Sendirian. Aku pencet tuh lantai 5. Waktu itu hari jumat, jam 3 sore. Jadi kampus masih rame.
Lift mulai naik… 1…2…3…4…masih 4….masih 4 juga. Wah sianjing nih, pikirku. Dan pintu lift kebuka. Sepi, sunyi, pengap, gelap. Aneh. Yang aku lihat, bukan lantai 4 yang seharusnya. Tapi lantai 4 yang DULU! Yang gelap, berdebu, ga ada kehidupan.
Oke, mungkin dia tau aku kepo, makanya dia kasih apa yang aku mau tau.
Aku keluar dari lift, aku puterin tuh gedung lantai 4. Bener bener sepi, aku ga sadar ternyata dulu serem banget lantai 4 ini.
Waktu aku ngelewatin toilet (toiletnya ini persis dibelakang lift), aku denger ada kran air nyala. Aku masuk tuh, niatnya mau matiin airnya kalo emang nyala. Waktu masuk, ampun deh, bener bener toilet tua!
Dan memang kran air watafel nya yang nyala. Jadi aku matiin aja. Di atas wastafel itu ada cermin yang udah hampir ga bisa dipake buat ngaca karena kayak berjamur, kotor gitu.
Tp samar samar aku bisa lihat bayangan si dia yang dulu masuk ke Joan. Aku ga kaget karena udah mulai bisa kontrol rasa takut kan, jadi aku balik badan, lipet tangan (kayak mau songong gt aku, tapi ya takut juga), terus kita tatap tatapan.
Pas tatap tatapan itu, dia ga ada ngomong apa apa. Dia cuma ke bilik toilet yang paling ujung (ada 5 bilik berjejer gitu). Penasaran dong aku, kenapa kok kesannya kayak dicuekin gitu. Terus aku susulin tuh dia ke bilik toilet yang paling ujung.
Pas aku buka pintunya, astaga! Ga cuma bau busuk. Tapi bau anyir, bau bangkai kecampur jadi satu. Dan di lubang kloset nya itu ada banyak kayak janin janin masih merah merah kayak gumpalan darah gitu.
Disitu aku udah bukan mau muntah lagi, tapi udah muntah beneran. Sia sia aku makan KFC tuh, batinku. Dan aku dibawa kembali ke masa jauh sebelum aku kuliah. Aku liat banyak cewek cewek yang seliweran bolak balik masuk ke bilik itu tapi kayak di cepetin gitu vision nya.
Yang intinya, toilet itu sering dipake buat aborsi. Entah mereka minum obat atau gimana pokoknya pas mau keluar janin nya, mereka pake toilet itu. Ya jadinya ga kaget juga kenapa dulu bangunan lantai 4 ini paling serem.
Lha wong dibuat jadi tempat kayak begitu. Dan sosok yang ada disitu tu kayak kumpulan energi negatif yang terbentuk dari janin janin yang di aborsi itu plus karena energi negatif dari otak manusia. Jadi terbentuklah sosok yang negatif ini.
Dan dia seolah ngasih tau kalo dia sampe “nempelin” cewek yang naik lift sendirian tu karena dia ngira mereka mau melakukan hal yang sama kayak dulu. Dan juga dia “nempel” nya tuh ke cewek cewek yang lagi menstruasi.
Karena mungkin menurut dia, darah menstruasi dan darah janin itu baunya sama. Jadi dia sebenernya kayak mau ngasi warning aja ke kita gitu. Karena aku udah bener bener pusing dan ga kuat lama lama disitu, aku pergi keluar.
Aku masuk lagi ke pintu lift yang masih kebuka itu dan aku tekan lantai 1. Waktu pintu kebuka, aku kaget karena banyak orang.
MHS 1 : mbak, mbak mau kemana sih daritadi ditanya ga dijawab
Vi: Hah?
MHS 2: ini lift udah naik turun 3x mbak. Mbak mau ke lantai berapa?
Vi: hah? Oh iya, lantai 1.
MHS 1: lha ini lantai 1 mbak.
Vi : Oh, ok. Thankyou.
Oke jadi aku ternyata dibikin keluar dr ragaku. Terus aku jadi kayak orang bego didalem lift naik turun 3x. Bangke!
Sebelum aku cabut, aku sempet nengok lagi keatas. Ke arah lantai 4. Aku lihat sosok itu masih ngintip, dan aku ngerasa dia masih ngeliatin aku sampe pergi. Ah, ternyata…
Banyak manusia manusia bejat yang menciptakan setan. Tapi setannya yang disalahin karena ganggu manusia. Padahal itu karena perbuatan manusia sendiri.
Gak heran kenapa kadang mereka marah sama manusia.