Aku merasakan kucuran air menyiram kepalaku. Aku mendongak dan satu-satunya cahaya yang bisa kulihat menyorot dari lubang di atasku. Air mengalir dari sana, menghujaniku. Ahh... nikmat rasanya. Namun airnya tidak terlalu 'bersih' karena mengandung segala macam debu kotoran serta keringat dari tubuhmu setelah sibuk seharian penuh.
Aku menjulurkan lidahku keluar, menyecapmu. Kemudian tibalah bagian favoritku, saat kau membilas rambut, ketika beberapa helai rontok. Lalu terhanyut bersama air masuk kedalam lubang, dan mendarat di dekatku. Aku langsung menjumputinya, menempatkan mereka bersama untaian helai rambut lainnya. Aku telah banyak mengumpulkan rambutmu hingga begitu tebal berumbai-rumbai. Aku mengkoleksinya sejak kau masih kecil. Dan sekarang tampaknya sudah cukup untuk kujadikan wig.
Air mulai berhenti mengalir, dan kau pergi meninggalkan pemandangan yang terlihat dari atas lubangku. Aku memakaikan wig itu di kepalaku, juntaian rambutmu membelai wajahku. Aku menghirupnya dalam-dalam, menikmati aromamu. Namun aku harus menunggu sampai tiba waktunya kau mandi lagi, supaya aku bisa memamerkan gaya rambut baruku padamu.