09/05/19

Bahamut [ Atlas Mitologi Arab kuno ]

Bahamut (bahasa Arab: بهموت ) berasal dari mitologi Arab yang disebut-sebut sebagai sebuah ikan besar yang menyokong Bumi. Dari beberapa sumber, Bahamut digambarkan memiliki kepala menyerupai kuda Nil atau gajah.


Ada dua versi mengenai Bahamut ini. Versi pertama, menurut kutipan Jose Luis Borges, pengarang buku berjudul "Book of Imaginary Beings", dari Arab sana, adalah sebuah ikan yang berenang di lautan yang tak berdasar. Diatasnya terdapat sebuah banteng bernama Kutaja, diatas banteng tersebut ada sebuah gunung rubi, diatas gunung ada malaikat, diatas malaikat ada enam buah neraka, diatas neraka ada dunia, dan diatas dunia ada tujuh lapis surga.

Sedangkan versi lainnya menyebutkan, bahwa Bumi berada diatas air, sedangkan air tersebut berada di sebuah tebing curam. Tebing tersebut berada diatas tanduk banteng, banteng tersebut berada diatas sebuah lapisan pasir, lapisan pasir itu berada diatas Bahamut, dan Bahamut berenang diatas angin yang di bawahnya ada sebuah kabut. Tidak ada yang tahu apa yang berada di bawah kabut itu.


Dalam cerita Seribu Satu Malam, Bahamut di sini adalah sebuah ikan besar yang pernah dilihat oleh Nabi Isa As. Di kepalanya terdapat seekor banteng yang membawa sebuah batu karang. Di atas batu tersebut terdapat malaikat yang membawa tujuh lapisan Bumi. Sedangkan di bawahnya adalah air yang gelap, api, dan kemudian seekor ular besar bernama Falak.
Diceritakan setelah melihat Bahamut, Nabi Isa langsung tak sadarkan diri. Borges sendiri menyimpulkan, bahwa Bahamut merupakan kisah yang melambangkan keeksisan dan kekuasaan Tuhan. Ular ini begitu besar, sehingga hanya rasa takut terhadap kekuatan Tuhan, yang mencegahnya dalam menelan semua ciptaanNya.

Pada mitologi Yunani, disebutkan Bahamut sebagai dewa yang aktif pernah berdebat kasus dalam melawan kejahatan bersama dengan Io, yaitu seorang pendeta Hera di Argos, gadis cantik yang dirubah oleh Zeus menjadi seekor sapi putih. Dia pun pernah waspada terhadap Tiamat.