Ada dua versi mengenai Bahamut ini. Versi pertama, menurut kutipan Jose Luis Borges, pengarang buku berjudul "Book of Imaginary Beings", dari Arab sana, adalah sebuah ikan yang berenang di lautan yang tak berdasar. Diatasnya terdapat sebuah banteng bernama Kutaja, diatas banteng tersebut ada sebuah gunung rubi, diatas gunung ada malaikat, diatas malaikat ada enam buah neraka, diatas neraka ada dunia, dan diatas dunia ada tujuh lapis surga.
Dalam cerita Seribu Satu Malam, Bahamut di sini adalah sebuah ikan besar yang pernah dilihat oleh Nabi Isa As. Di kepalanya terdapat seekor banteng yang membawa sebuah batu karang. Di atas batu tersebut terdapat malaikat yang membawa tujuh lapisan Bumi. Sedangkan di bawahnya adalah air yang gelap, api, dan kemudian seekor ular besar bernama Falak.
Diceritakan setelah melihat Bahamut, Nabi Isa langsung tak sadarkan diri. Borges sendiri menyimpulkan, bahwa Bahamut merupakan kisah yang melambangkan keeksisan dan kekuasaan Tuhan. Ular ini begitu besar, sehingga hanya rasa takut terhadap kekuatan Tuhan, yang mencegahnya dalam menelan semua ciptaanNya.
Pada mitologi Yunani, disebutkan Bahamut sebagai dewa yang aktif pernah berdebat kasus dalam melawan kejahatan bersama dengan Io, yaitu seorang pendeta Hera di Argos, gadis cantik yang dirubah oleh Zeus menjadi seekor sapi putih. Dia pun pernah waspada terhadap Tiamat.