08/05/19

Operation Mockingbird [ True Conspiracy ]

Setiap aspek kehidupan kita dibentuk oleh informasi yang kita terima. Namun, bagaimana jika arus informasi dikendalikan oleh pemerintah?

Para penganut teori konspirasi memiliki satu kecenderungan. Mereka tidak mempercayai media mainstream. Mereka berargumen kalau media-media utama telah dikuasai oleh pemerintah yang mencoba untuk mengatur arus informasi. Buktinya adalah keengganan media utama untuk memberitakan masalah teori konspirasi.

Dalam banyak kasus, hal ini boleh dibilang benar. Pemerintah memiliki kepentingan dan punya kuasa untuk mengambil tindakan apa saja untuk melindungi keamanan nasional atau orang-orang tertentu.

Misalnya, ketika putri Obama, Malia, pergi berlibur ke Mexico, beberapa media memberitakan kunjungan itu. Namun keesokan harinya, berita tersebut lenyap begitu saja dari internet. Belakangan, Secret Service mengakui kalau mereka telah meminta media untuk mencabut berita itu demi keselamatan Malia.

Pada masa berakhirnya perang dunia II, sekitar permulaan tahun 1948, seorang agen CIA bernama Frank Wisner diberi kepercayaan untuk mengurus salah satu cabang CIA yang bernama Office of Policy Coordination. Dalam implementasi wewenangnya, Wisner memulai Operation Mockingbird yang tujuan utamanya adalah menginfiltrasi media-media utama di Amerika Serikat.

Pada pertengahan tahun 1950an, CIA sudah menjalin kerjasama dengan 400 jurnalis dari media-media utama di seluruh Amerika. Dengan operasi ini, pemerintah bisa dengan mudah mengatur arus informasi sehingga mengarah ke kondisi yang diinginkan.



Pada pertengahan tahun 1970an, Operation Mockingbird tersingkap dan dibubarkan. Entah apa dampak dari operasi tersebut dan informasi macam apa yang telah dikendalikan oleh Pemerintah. 

Namun pertanyaannya adalah, apakah operasi itu benar-benar telah dihentikan? Siapa yang bisa memastikannya?