09/05/19

Peradapan Maju Masa Lalu STARGATE BABILONIA [ Penemu Pintu Gerbang Nebukadnezar Menuju Surga ]

Mungkin Anda pernah mendengar tentang "Stargate", baik itu dalam cerita fiksi maupun rumor pertempuran Irak yang mengaitkannya untuk pencarian Stargate Babilonia.

Dalam sejarah Mesopotamia kuno memang benar adanya, Irak yang saat ini digulingkan pernah menjadi mercusuar dunia. Anda tahu arti “MercuSuar” dunia? Bahkan Amerika pun saat ini masih belum menjadi MercuSuar.

Ketika itu, Babilonia bergelar mercusuar saat kepemimpinan Raja Nebukadnezar. Bukan hanya karena kekuasaannya saja, akan tetapi juga dalam teknologi yang mampu membawa manusia menuju ke berbagai galaksi.

Stargate Babilonia, di bangun oleh Raja Nebukadnezar dengan bantuan “orang-orang yang suci” untuk memasuki ruang antar dimensi, perjalanan antar galaksi hingga ke surga.

Dalam beberapa penerjemahan catatan sejarah, pada masa itu, Makhluk Langit sering keluar masuk Stargate, sebuah pintu yang menghubungkan antara Bumi dengan Surga dan Neraka.


Nebukadnezar Membangun Stargate Babilonia
Sekitar tahun 600 SM, Raja Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem, meratakan dinding dan melucuti harta karun Kuil suci. Diantaranya mungkin termasuk “Bahasa Burung” dan Tabut Perjanjian, kemudian membakar kota dan kembali ke Babilonia dengan harta rampasan perang.

Diantara para tawanan yang dibawa terdapat orang-orang yang suci, yaitu pria bernama Daniel dan Yehezkiel, dimana mereka dipenjarakan di Babilonia. Raja Nebukadnezar dikenal sebagai pembangun Taman Gantung Babilonia yang memiliki tujuh tingkat.

Nama Babilonia berasal dari kata Bab-li yang artinya Gerbang Allah. Beberapa orang menduga, bahwa Nebukadnezar pernah membangun Stargate untuk melakukan perjalanan antar galaksi.

Nebukadnezar berkeyakinan, pembangunan Taman Gantung semata-mata untuk meniru Sargon, bangunan yang pernah didirikan pada tahun 2300 SM oleh seorang Raja Akkad (asal kata Akh) yang sekarang berada di wilayah Irak utara. Dalam catatan sejarah Mesir, kata Akh di zaman Firaun merujuk pada aspek ‘cahaya’ khususnya teleportasi.

Reruntuhan Babilonia pernah ditemukan terkubur di bawah pasir Irak sekitar 20 mil dari kota Baghdad. Dalam sejarah, Babilonia pernah bergelar kota terbesar periode Mesopotamia kuno sebagai pusat tatanan dunia.

Taman Gantung diperkirakan sebagai tempat bermain para dewa, sementara Ziggurat atau Kuil Marduk yang membentuk seperti Menara Babilonia, dianggap sebagai struktur mengagumkan.

Dalam legenda, Kuil Marduk dihiasi patung dan meja emas aneh yang beratnya hampir 50,000 pon emas murni. Gambaran Taman Gantung Babilonia dapat dilihat sejauh 50 mil, dihiasi oleh pohon-pohon pada setiap tujuh terasnya, tanaman merambat dan bunga disiram dengan air mancur.

Salah satu yang banyak dibicarakan orang adalah Gerbang Ishtar, gerbang besar yang ditutupi dengan ubin biru mengkilap dengan relief singa, sapi dan naga. Simbol hewan ini dianggap mewakili Dewa, Naga mengisyaratkan Dewa Marduk, dan singa melambangkan Dewa Isis.


Nebukadnezar Memaksa ‘Orang Suci’ Membantu Misinya
Dalam sejarah, Raja Nebukadnezar dihormati lebih dari sekedar pembangun kuil besar, dihormati sebagai pemimpin yang dikelilingi ahli astrolog, arsitek, penyihir, dukun, dan siapapun yang bisa memecahkan kode mimpi.

Hal ini pula yang membuatnya mengenal sosok orang suci (Daniel) dan orang-orang suci dari Kuil Sulaiman di Yerusalem yang akan tergabung dengan tahanan Babilonia.

Orang-orang Yahudi menemukan sejarah tersendiri terkait Menara Babel yang memiliki kisah panjang tentang masa lalu mereka. Dalam silsilah, sejarah Yahudi dan Babilonia muncul dari sumber yang sama, yaitu Sumeria.

Kebanyakan sejarawan meyakini, bahwa Nebukadnezar mengambil lima kitab pertama Perjanjian Lama, termasuk Daniel dan Yehezkiel, kemudian mendirikan semua bangunan kuno yang dianggap misterius hingga saat ini.

Ada pendapat yang menyatakan, bahwa hubungan mitologi Sumeria dan mitologi Ibrani merupakan keyakinan yang berasal dari surga, mitos ini seakan-akan saling melengkapi. Dan dalam mitos mereka sepertinya kedua belah pihak sangat menginginkan “Stargate”. Seperti yang tertulis dalam Bab 4 Daniel ditafsirkan :

“Sebuah pohon di tengah-tengah Bumi dan daripadanya tinggi besar. Pohon itu tumbuh, kuat, dan tinggi daripadanya mencapai ke surga, serta penglihatan sampai ke ujung bumi. Terdapat buah yang besar di pohon ini dan burung-burung dari surga tinggal di cabang-cabangnya. Dari pohon ini Raja melihat “pengamat” dan “yang suci” dari Surga. Mereka mengatakan kepadanya untuk menghancurkan pohon dan meninggalkan ‘tunggul’ di Bumi.”

“Pengamat” merupakan istilah Mesir dalam penyebutan Makhluk Langit atau Dewa, yang artinya ‘Makhluk yang mengamati’. Sebuah teka-teki dalam penafsiran ayat, mengapa Makhluk Langit tidak menginginkan Nebukadnezar bergabung dengan mereka? Mungkinkah Raja Nebukadnezar adalah salah satu dari mereka? Apa yang dimaksud dengan meninggalkan ‘tunggul’ dari ‘pohon’ yang ada di Bumi?

Makhluk yang ‘berbicara seperti naga’ memiliki kekuatan untuk memberikan kehidupan, dengan kata lain untuk membuatnya berbicara. Dan setiap orang yang tidak menyembah patung Ular/Naga itu harus dibunuh. Sementara kegagalan Nubachadnezzar, dia tidak bisa membuat patung Kepala Emas berbicara.

Kemudian datang tiga orang asal Yahudi yang ditawan Babilonia, mereka teman Daniel dan Abednegor, seorang pekerja Kuil Sulaiman. Mereka menolak untuk menyembah patung raksasa atau Dewa Agung Babilonia. Penghinaan ini membuat Raja Nebukadnezar bertaruh, bahwa apakah Tuhan mereka akan menyelamatkan dari api?

Setelah tiga orang suci dari Kuil Sulaiman memasuki tungku api, Raja Nebukadnezar dan pengikutnya mendekati tungku mematikan. Dia memerintahkan agar ketiga orang itu segera dibakar, tetapi dia melihat orang keempat yang berada dekat dengan mereka.

Orang keempat yang dimaksud ini bukanlah sembarang manusia, makhluk langit ini menyertai ketiga orang suci yang terikat. Tetapi tidak jelas, apakah catatan sejarah Nebukadnezar menceritakan ketiga orang suci memasuki stargate bersama makhluk langit tersebut.

Di saat ini, Raja Nebukadnezar sangat yakin, bahwa Dewa dari tiga orang Yahudi yang bijaksana adalah Allah. Dia menyatakan, jika ada yang berbicara tentang Allah, maka dia akan memotong-motong tubuh mereka.

“Ketiga orang itu mengenakan mantel, topi dan pakaian mereka yang lain, dan dilemparkan di tengah-tengah tungku api membara” (Daniel 3:21).

Pakaian yang dikenakan ditafsirkan lebih dari sekadar pakaian sandera Babilonia. Mitologi Dewi Inanna pernah menyebutkan, bahwa dia mengenakan helm Shugurra (topi) yang bisa membawanya pergi jauh ke alam semesta.

Dewi Inanna juga memakai mantel tertutup dan pakaian lainnya. Dengan kata lain bahwa mantel, topi dan pakaian lain yang dikenakan ketiga orang bijaksana dari Kuil Sulaiman adalah pembukaStargate Babilonia.


Osiris - Dewa Kematian Sebagai Kunci Stargate



Dalam sejarah penaklukkan Yerusalem, Nebukadnezar telah menjarah Bait Sulaiman dan benda suci, tentunya mengambil Tabut Perjanjian dan rahasia utama Allah (Kepala Emas).

Jika Nebukadnezar berhasil menggabungkan Patung Kepala Emas dengan ‘pohon’ yang dimaksud dalam mimpi, serta Ark (Akh) atau ‘tunggul’, semua rencana ini tak lain melibatkan Daniel dalam menciptakan Stargate babilonia.

Anak-anak D’Anu, para pengikut Daniel, mereka telah menciptakan Stargate di Bumi. Malaikat muncul bersama Daniel mendatangi Raja Nebukadnezar, dan sebuah jalan menuju surga dan neraka telah terbuka di Bumi. Osiris merupakan tangga menuju ke langit yang merupakan pilar diatas Bumi, menyerupai Tabut Perjanjian yang disebutkan terbuat dari emas.

Jika anggapan ini dimaksudkan sebagai pohon dan tunggul dalam mimpi Nebukadnezar, maka cerita Daniel dan Nebukadnezar berhubungan dengan pembuatan Stargate. Sementara Osiris sebagai Dewa Ular yang merengut jiwa-jiwa manusia yang mati, Dewa yang diyakini bisa mengaktifkan Stargate.

Dalam keyakinan agama, kita diajarkan untuk meyakini adanya dunia gaib termasuk Iblis dan para Malaikat yang akan memenjarakan dan menyiksa ruh. Tetapi dalam mitologi Mesir kuno, Dewa Kematian digambarkan sama sekali berbeda, dia dianggap sebagai pengumpul jiwa dan membawanya ke Dunia Bawah atau disebut Tanah Kematian.

Dewa Osiris memegang kunci ke surga dan neraka dan juga dikenal sebagai Kunci Kehidupan. Dunia Bawah diyakini sebagai tempat regenerasi, dimana manusia bisa mengubah elemen diri seperti makhluk yang lebih tinggi, hingga mampu bepergian melalui stargate.
Dewa Osiris digambarkan duduk di tengah-tengah danau, dalam Papyrus Ani disebut Danau Api. Kitab Kematian Mesir menyatakan, bahwa tempat tersebut adalah wilayah peralihan antara Bumi dan Surga yang dijaga Dewa Thoth.
Kemungkinan terletak dengan Piramida Besar dan Sphinx yang terkait dengan Pohon Kehidupan. Jiwa murni yang menyeberangi Lautan Api akan terjilat lidah api yang mengambil segala kotoran dalam jiwa.