28/04/19
Mae Nak Phra Khanong
Pada masa pemerintahan Raja Mongkut (1851-1868) seorang gadis cantik bernama Nak, yang menikah dengan seorang pria bernama Tid Mak. Cinta antara Nak dan Tid Mak membuahkan hasil, dan Nak pun hamil. Tetapi Tid Mak dipanggil untuk bertugas di Angkatan Darat.
Dia pun harus meninggalkan istrinya yang sedang hamil. Ketika Tid Mak sedang pergi, Nak menderita komplikasi fatal saat melahirkan dan meninggal bersama anaknya. Tetapi karena cintanya yang mendalam kepada suaminya, Nak menolak untuk pergi dan tetap menjadi hantu di rumah mereka.
Ketika Tid Mak kembali ke rumah, dia masih tidak menyadari kematian istrinya, dia melihat istri dan anaknya yang sedang menunggunya. Tidak ingin suaminya tahu tentang kematiannya, Nak membunuh siapa saja yang berusaha memperingatkan suaminya bahwa dia hidup sebagai hantu.
Dan untuk sementara waktu mereka menjalani kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan cinta. Suatu hari, ketika Nak sedang menyiapkan makan siang untuk suaminya, dia secara tidak sengaja menjatuhkan jeruk nipis dari teras.
Dia dengan cepat mengulurkan tangan untuk menangkap jeruk nipis itu, tetapi dengan tergesa-gesa dia merentangkan lengannya, memanjang. Tanpa sepengetahuan Nak, Tid Mak melihat semuanya dan akhirnya dia menyadari bahwa Nak adalah hantu.
Tid Mak ketakutan, dia tidak ingin menghabiskan hidupnya dengan hantu. Dia melarikan diri dari rumah mereka malam itu dan berlindung di dalam kuil suci sehingga Nak tidak bisa mengejarnya. Ketika Nak menyadari bahwa Tid Mak telah melarikan diri, dia sedih.
Kesedihannya berubah menjadi amarah dan dia mengamuk dan membunuh. Belasan orang mati. Para tetangga menyewa seorang pengusir hantu untuk menguncinya di dalam sebuah gerabah dari tanah liat dan melemparkan gerabah itu ke kanal. Bertahun-tahun sesudahnya, desa itu damai.
Tapi ceritanya tidak berakhir di sana - beberapa tahun kemudian, seseorang secara tidak sengaja mengambil gabah itu dari kanal dan tanpa sadar melepaskan hantu Nak. Orang yang mengalahkannya Nak kali ini adalah biksu Buddha terkenal, Somdej Toh.
Biksu itu memenjarakan rohnya Nak di tulang dahinya dan mengikatnya di ikat pinggangnya. Ketika Somdej Toh meninggal, barang peninggalannya itu dikatakan telah diserahkan kepada Keluarga Kerajaan untuk memastikan agar Nak tidak akan keluar dan membahayakan orang2 lagi.
urban legend ini pernah juga diadabtasi menjadi sebuah film berjudul "Pee Mak kan"
Dia pun harus meninggalkan istrinya yang sedang hamil. Ketika Tid Mak sedang pergi, Nak menderita komplikasi fatal saat melahirkan dan meninggal bersama anaknya. Tetapi karena cintanya yang mendalam kepada suaminya, Nak menolak untuk pergi dan tetap menjadi hantu di rumah mereka.
Ketika Tid Mak kembali ke rumah, dia masih tidak menyadari kematian istrinya, dia melihat istri dan anaknya yang sedang menunggunya. Tidak ingin suaminya tahu tentang kematiannya, Nak membunuh siapa saja yang berusaha memperingatkan suaminya bahwa dia hidup sebagai hantu.
Dan untuk sementara waktu mereka menjalani kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan cinta. Suatu hari, ketika Nak sedang menyiapkan makan siang untuk suaminya, dia secara tidak sengaja menjatuhkan jeruk nipis dari teras.
Dia dengan cepat mengulurkan tangan untuk menangkap jeruk nipis itu, tetapi dengan tergesa-gesa dia merentangkan lengannya, memanjang. Tanpa sepengetahuan Nak, Tid Mak melihat semuanya dan akhirnya dia menyadari bahwa Nak adalah hantu.
Tid Mak ketakutan, dia tidak ingin menghabiskan hidupnya dengan hantu. Dia melarikan diri dari rumah mereka malam itu dan berlindung di dalam kuil suci sehingga Nak tidak bisa mengejarnya. Ketika Nak menyadari bahwa Tid Mak telah melarikan diri, dia sedih.
Kesedihannya berubah menjadi amarah dan dia mengamuk dan membunuh. Belasan orang mati. Para tetangga menyewa seorang pengusir hantu untuk menguncinya di dalam sebuah gerabah dari tanah liat dan melemparkan gerabah itu ke kanal. Bertahun-tahun sesudahnya, desa itu damai.
Tapi ceritanya tidak berakhir di sana - beberapa tahun kemudian, seseorang secara tidak sengaja mengambil gabah itu dari kanal dan tanpa sadar melepaskan hantu Nak. Orang yang mengalahkannya Nak kali ini adalah biksu Buddha terkenal, Somdej Toh.
Biksu itu memenjarakan rohnya Nak di tulang dahinya dan mengikatnya di ikat pinggangnya. Ketika Somdej Toh meninggal, barang peninggalannya itu dikatakan telah diserahkan kepada Keluarga Kerajaan untuk memastikan agar Nak tidak akan keluar dan membahayakan orang2 lagi.
urban legend ini pernah juga diadabtasi menjadi sebuah film berjudul "Pee Mak kan"
Related Posts:
Hollow Earth [ Earth Mystery theory ]Desas desus mengenai bumi yang berlubang pada salah satu porosnya yang dianggap pintu menuju ke dalam inti bumi dan diperkirakan ada kehidupan lain se… Read More
Peradapan Maju Masa Lalu STARGATE BABILONIA [ Penemu Pintu Gerbang Nebukadnezar Menuju Surga ] Mungkin Anda pernah mendengar tentang "Stargate", baik itu dalam cerita fiksi maupun rumor pertempuran Irak yang mengaitkannya untuk pencarian Starg… Read More
[ FOTO ] Mahasiswa UI yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga Universitas Indonesia Depok . BUNUH DIRI atau DIBUNUH?”Kasus ini awalnya diduga sebagai kasus bunuh diri, namun dalam penyelidikan ditemukan banyak kejanggalan dalam kematiannya. Salah satunya adalah dite… Read More
Error 404: Page not found [ why ] Kisah Error Angka 404 "Error 404: Page not found" atau "Kesalahan 404: Halaman tidak ditemukan."Ini muncul setiap kali kita mengikuti tautan yang rusak atau mati.Ada yang m… Read More
Buddha Reinkarnasi [ पुनर्जन्म ] Memprediksi bahwa seseorang akan terlahir kembali ketika dia meninggal Sang Buddha mengajarkan bahwa apa yang kita anggap sebagai “… Read More