Rezso Seress lahir di Hungary pada tahun 1933. Dia adalah seorang composer yang hidup dalam kesulitan karena tidak pernah berhasil menulis lagu yang popular. Setelah kekasihnya pergi meninggalkannya, dia merasa amat depresi, sehingga akhirnya dia dapat menulis lagu yang membuatnya terkenal. Awalnya, lagu tersebut berjudul “vége a világnak” dimana dalam bahasa Hungarian itu berarti “The End of the world” atau “Akhir dari Dunia”. Lagu tersebut pada akhirnya diberi judul baru “Szomorú vasárnap” yang berarti “Gloomy Sunday” atau “Minggu Kelabu”.
Pada awalnya, para publisher music tidak mempunya rencana apapun atas lagu ini, karena menurut mereka lagu ini terlalu menyedihkan. Tetapi alhasil, lagu ini dirilis dan menghasilkan kesuksesan yang luar biasa.
Gembira karena pada akhirnya dia dapat menciptakan lagu yang hits, Seress menghubungi kembali mantan kekasihnya–yang telah memberikan inspirasi kepadanya dalam penciptaan lagu, dengan upaya ingin menjalin hubungan kembali dengannya.
Keesokan hari, ternyata sang kekasih bunuh diri dengan meminum racun, dan meninggalkan sebuah catatan hanya dengan 2 kata yang tertinggal disana : “Gloomy Sunday”.
Seiring dengan berjalannya waktu, Gloomy Sunday selalu dihubungkan dengan maraknya kasus bunuh diri di Hungary. Secara keseluruhan, terdapat tujuh belas orang yang meninggal. Dua orang menembak dirinya sendiri ketika mendengarkan band yang memainkan lagu tersebut. Beberapa yang lainnya menenggelamkan dirinya di sungai sambil memegangi partitur dari “Gloomy Sunday”.
Orang-orang mulai mengklaim lagu tersebut sebagai “The Suicide Song” atau “Lagu Bunuh Diri” dan beberapa rumor mengatakan bahwa lagu itu telah dikutuk. Pihak berwenang dari Hungary melarang lagu tersebut dimainkan di muka umum. Tetapi hal ini tidak dapat menghentikan terjadinya kasus bunuh diri yang muncul.
Di Berlin, seorang penjaga toko ditemukan gantung diri. Di bawah kakinya, ditemukan sebuah salinan tentang “Gloomy Sunday”. Di New York, seorang sekretaris cantik membunuh dirinya dengan gas beracun, dengan meninggalkan sebuah permintaan untuk memainkan lagu “Gloomy Sunday” pada saat acara pemakamannya.
Kemudian di Vienna, seorang gadis remaja menenggelamkan dirinya sendiri sambil memeluk partitur “Gloomy Sunday”. Di Budapest, seorang penjaga toko bunuh diri dan meninggalkan sebuah catatan berisi lirik dari lagu tersebut. Dan di London, seorang wanita ditemukan overdosis karena obat, ketika mendengarkan rekaman lagu tersebut berulang-ulang.
Reputasi mengerikan dari lagu tersebut secara cepat tersebar luas di dunia ini dan para publisher music dari America memutuskan untuk ‘membeli’ ketenaran dari lagu ini. Mereka merilis versi English dari lagu tersebut, dan lagu itu melejit secara cepat. Diikuti dengan lebih banyak kematian.
Seorang pria dilaporkan masuk kedalam sebuah club malam, dan meminta band untuk memainkan “The Suicide Song”, kemudian dia mengeluarkan sebuah pistol dan menembak kepalanya sendiri. Seorang lelaki tua berumur 82 tahun, menyetel “Gloomy Sunday” di pemutar kasetnya, dan kemudian dia melompat dari jendelanya di lantai tujuh.
Di Roma, seorang anak lelaki utusan sedang bersepeda di jalanan ketika ia mendengar seorang pengemis menyenandungkan lagu “Gloomy Sunday”. Anak lelaki tersebut memakirkan sepedanya, berjalan kearah pengemis tadi, dan memberikan pengemis itu semua uang yang dia punya. Kemudian dia melompat dari jembatan yang ada di dekat sana, dan tenggelam dalam sungai es.
Di awal 1940, lagu tersebut telah dilarang di England karena dianggap telah mengganggu banyak orang. Larangan tersebut baru-baru ini saja dicabut, pada tahun 2002.
Sekalipun sang composer lagu, ia tidak dapat kabur dari kutukan ini. Reszo Serres yang merasa dihantui oleh semua tragedi kematian dan kehancuran yang disebabkan oleh musiknya berkata, “Saya berdiri ditengah keberhasilan yang mematikan ini sebagai pria yang dituduh. Ketenaran yang mematikan ini menyakiti saya. Saya menuangkan semua kekecewaan saya kedalam lagu ini, dan tampaknya, orang-orang dengan perasaan seperti saya ini, telah menemukan rasa sakit mereka dalam lagu ini”.
Pada 1968, Serres memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat dari jendela apartemenya di Budapest. Dan disanalah dia menemui ajalnya.