25/02/19

My Mom [ CREEPYPASTA ]


Aku mengurung diri dalam kamar. Kemudian bermain Game dengan playstation kesayanganku, saat itu hujan sedang turun dengan deras dan aku begitu semangat-semangatnya menembaki para Zombie bodoh itu dengan roulted Shotgun terbaruku yang aku dapat setelah menyelamatkan “Ada Wong” dalam misiku.

Sebelum, seseorang mengetuk pintu kamarku.

Awalnya aku tidak perduli, pasti ibuku yang cerewet akan menasehatiku atau menceramahiku dengan mengatakan “Game tidak baik untuk masa depanmu nak!!”

Huh” aku mengumpat.

Apa salah, menghabiskan malam minggu untuk bermain Game. Lagipula besok aku kan libur. Dasar ibu tidak tahu cara menikmati hidup!!” aku masih terlihat mengumpat, sebelum suara ibuku akhirnya mengalihkanku.

“Richard. Ini ibu nak.. buka pintunya, sebelum Kue dan Teh hangat ini menjadi dingin”

“EH—“ aku terkejut, kemudian membuka pintu kamarku.

Aku tidak pernah melihat ibuku membawakan kue saat aku sedang bermain Game, tidak ku sangka ibu begitu baik, jadi dia masuk dan meletakkan kue dan Teh itu di meja belajarku.

“Thanks MOM. I love u!!”

Ibuku tersenyum kemudian mengatakan, “kalau kau mencari ibu.. ibu di belakang sedang membaca buku”

“Okay”aku tertawa senang.

Aku kembali bermain Game, dan kemudian suara handpone ku terdengar berdering..

aku tidak memperdulikanya, karena lawanku sekarang adalah “Jack dan Nemesis!!”

Mungkin itu si Pecundang Marti yang mengajak bermain billiard atau Stevy, gadis tengik yang baru saja memutuskanku karena Joni bodoh yang merebutnya dariku.

“Makan itu Stevy!! Dasar gadis tengik!!”

Ehh—namun seketika aku diam, saat menatap nama dalam handponeku bukanlah mereka, ku hentikan sejenak Gameku, kemudian mengangkatnya..

“Richard—sepertinya ayah akan pulang sedikit larut, mesin mobil ayah bermasalah.. “

“Okay” sahutku.

“Oh ya.. ibumu berpesan, bila kau lapar.. di dapur ada kue, kau bisa ambil, dan satu lagi. Kau sudah kunci kamarmu kan nak.. jangan bukakan bila ada seseorang mengetuk kamarmu, ibu mu bilang, ada arwah wanita yang tinggal di sisi kamarmu nak. Ibu dan ayah akan segera pulang. Kami menyayangimu”