25/02/19

URBAN LEGEND : LIFT


Di suatu malam yang dingin, seorang kurir baru saja melangkah masuk ke dalam sebuah Rumah sakit.

Saat itu, dia merasa berbeda, karena tidak seperti biasanya. Rumah sakit ini terkadang penuh dengan orang, entah suster yang akan mondar-mandir sibuk atau tempat duduk yang di penuhi dengan orang yang berniat untuk menjenguk. Untuk malam ini, dia merasa berbeda.

Dengan tenang, dia berusaha tidak memikirkanya, karena dia di bayar bukan untuk menelaah sebuah suasana.

Dia menatap sebuah Lift, sebelum akhirnya berpapasan dengan seorang pria paruh bayah.

“Ups. Sorry. Sir! “ ucapnya tampak tidak enak.

“Oh. Tidak apa-apa. Aku yang salah, sudah menabrakmu terlebih dahulu.” Balas pria itu dengan ramah, mereka berhenti untuk jedah waktu yang lama, sebelum bunyi Lift terdengar, mereka masuk bersama-sama, kemudian saling memandang tidak enak, hingga sang kurir mulai membuka percakapan.

“Kau sudah lama disini Sir? Apakah kau sakit?”

“Eh—ya, aku sudah cukup lama disini.” Sahutnya dengan ramah, merasa pria itu sangat baik, sang kurir kemudian bercakap-cakap seakrab mungkin dengan pria itu dan pria itu menerimanya.

Lift berhenti di salah satu lantai, saat seorang wanita masuk ke dalam Lift dan suasana saat itu tiba-tiba menjadi hening.

Wanita itu hanya berdiri di depan mereka, merunduk dengan wajah yang di tutupi oleh rambut hitam.

Ketika itu, sang kurir tidak sengaja menatap tangan kiri pada wanita itu tampak hitam lebam, seperti luka namun lebih terkesan seperti guratan.

Tidak beberapa lama wanita itu keluar setelah sampai di lantai selanjutnya.

Dengan membuka tawa kecil, kurir mencoba mencairkan suasana yang menjadi dingin. “huhuhu.. tiba-tiba aku merasa kedinginan sir.”

Pria itu hanya tersenyum tipis melirik kurir itu yang tampak pucat. “apa yang kau lihat? Karena wajahmu tiba-tiba menjadi pucat?”

“oh tidak ada sir, hanya saja. Tangan wanita itu tadi sangat aneh.. ada guratan hitam di pergelanganya.” Kurir sedikit terkekeh dengan ucapanya.

“Oh” sahut pria itu, matanya focus memandang kedepan

“aku pernah mendengar, bila arwah penasaran dapat di lihat dengan 3 hal. Pertama, dia tidak memiliki bayangan dalam cermin, yang kedua, kakinya tidak menapak pada tanah, dan yang ketiga terdapat guratan pada pergelangan tanganya.”

Sang kurir tertawa hambar kemudian mengatakan “Lelucon yang bagus Sir.. darimana anda tahu itu?”

“percayalah, ini bukan lelucon. Karena “ pria itu membuka lengan bajunya, “ aku sama seperti dia.. !! Oh. Apakah itu paket untuk Tuan Thomas. Kebetulan sekali, aku adalah Tuan Thomas!!”