16/03/19

CREEPYPASTA : Surat Dari Seberang


''hai . . . bagaimana kabarmu ? kau mungkin belum mengenalku dan ini surat pertama yang kutulis untukmu. aku tinggal tepat di sebelah ruanganmu. kita pernah bertemu beberapa kali sebelumnya namun kita tak pernah berbicara satu sama lain. kukira itu bukanlah hal yang baik mengingat kita tinggal berdekatan. akan kuletakkan surat ini di depan pintumu. balaslah jika sempat''

***

''selamat pagi, bagaimana kegiatanmu kemarin ? terimakasih telah membalas surat dariku. ternyata kau cukup ramah, jauh dari yang kuperkirakan sebelumnya. aku sedikit menyesal karena baru menyuratimu setelah sekian lama. kau punya waktu sore ini ? kuharap kita bisa bertemu jika kau tak sibuk. dan . . . satu hal lagi . . . kau tampak begitu cantik pagi ini, aku serius''

***

''ini suratku yang ketiga untukmu. dan kuharap kita bisa terus saling berbalas. sangat menyenangkan bagiku bisa bertegur sapa denganmu, kau gadis yang baik. tak apa jika kemarin kau tak sempat bertemu denganku. aku tahu kau tak punya waktu luang, akupun demikian. mungkin kita bisa melakukannya di lain hari. oh ada sesuatu yang masih mengganjal dibenakku. sampai saat ini aku belum mengetahui namamu''

***

''hai Jane, atau. . . boleh kupanggil begitu ? kau memiliki nama yang sungguh indah, jadi . . . bagaimana pekerjaanmu ? aku bisa melihat ada hal yang mengganggumu pagi ini. kau bangun kesiangan dan tak sempat menyapaku. kuharap tak ada hal buruk terjadi padamu. balaslah suratku segera''

***

''pagi . . . aku bangun lebih awal pagi ini. entah mengapa aku merasa begitu bersemangat. kulihat kau juga melakukan hal yang sama. ini bagus bukan ? oh ya Jane, apa kau mengganti warna rambutmu ? jujur saja, aku suka warna ini, hitam. kau tampak jauh lebih cantik dari biasanya. dan . . . maaf jika perkataanku terkesan tidak sopan. tapi . . kurasa aku mulai menyukaimu, apa kau juga merasakannya padaku ? akan kutunggu kau di depan pintumu hari ini setelah kau selesai bekerja''

***

''Jane . . . aku benar-benar tak tahu harus bilang apa. aku sungguh bahagia ! kau mungkin tak percaya jika semalaman ini aku tak tidur memikirkanmu. bagaimana caramu memandangku tadi, mata indahmu yang berbinar. kurasa kita telah sepakat menjadi sepasang kekasih. bukan begitu ?''

***

''sungguh, aku tak pernah bisa berhenti membayangkan wajahmu. aku tersenyum padamu dan kau membalasnya. kau tahu Jane ? kau sangat pandai menggodaku. aku bukanlah tipe pencemburu. tapi, dengan melihatmu saja, aku tahu banyak orang diluar sana yang jatuh hati padamu. aku butuh lebih banyak waktu bersama denganmu. namun pekerjaan ini benar-benar hal yang memuakkan''

***

''aku tak tahan lagi Jane. merindumu terus jadi hal yang mencumbuku. setiap saat berlalu tanpamu seperti membuang-buang waktu. aku hanya tak pernah merasa cukup. kau terlalu cantik Jane, terlalu cantik untuk diabaikan. kau tahu ? aku sudah berfikir untuk keluar dari pekerjaanku agar dapat selalu bersamamu. kau pun begitu, aku tahu itu''

***

''Jane, aku memilih. aku telah mengundurkan diri dari pekerjaanku. bagiku, tiada sesuatupun di dunia yang lebih penting darimu. aku tidak bodoh, aku hanya terlalu mencintaimu. Jane, aku tahu kau juga mencintaiku dan tak ingin jauh dariku. jadi apa yang kau akan lakukan sekarang ? kuharap kau melakukan hal yang sama denganku''

***

''aku senang kau telah memutuskan. sekarang, tak ada suatu apapun yang menghalangi kebersamaan kita. hanya ada kau dan aku. aku bebas memandangmu lewat pintu kecil ini berapa lamapun yang kuinginkan. aku tersenyum padamu dan kau membalasnya. kau akan terkejut jika tahu betapa cantiknya dirimu. menatap wajahmu sungguh suatu hal yang mencandu. aku tersenyum padamu, kau pun demikian. lewat pintu kecil ini, kita duduk berhadapan. selamanya''

-end-