02/03/19

CREEPYPASTA : Anonymous

Ada sebuah site yang mirip dengan social media lainnya. Bedanya, site tersebut memungkinkan untuk para penggunanya men-stalking dan menanyakan pertanyaan kepada orang lain dengan tampilan Anonymous. Syarat untuk memiliki akun dari site tersebut hanyalah memiliki email dan mengisi kolom-kolom pendaftaran yang diwajibkan, seperti umur, gender, dan nama tentunya.

Disinilah aku, Johan, seorang remaja yang sedang jatuh cinta tetapi tidak juga berani menyatakan perasaanku kepada si dia. Kulihat di timeline facebook ku, bahwa gadis yang kusuka ternyata memiliki akun pada site tersebut. Dengan alasan ingin mengetahui kehidupan si gadis, akhirnya aku memutuskan untuk mendaftar ke site tersebut melalui aku facebook ku.

Dengan mudah aku menemukan akun dari gadis yang kusuka, karena site ini mensinkron-kan teman-teman dari facebook ku. Kumulai dengan menulis namaku berbeda dari yang sebenarnya, karena aku benar-benar pengecut mungkin. Aku mengganti namaku menjadi Alexander dan memasang foto binatang kesukaanku, kucing.

Tak lama setelah aku mem-follow gadis yang kusuka, aku kirimkan pertanyaan dengan tampilan Anonim. Pertanyaan yang sederhana, terlalu blak-blakan mungkin. “Tipe cowo yang kamu suka?” itulah hal yang kutulis di dinding profilenya. 1 jam berlalu, sang gadis tak kunjung menjawab pertanyaanku, aku mulai mengutak-atik profile ku di bagian pengaturan. Kuubah isi pada kolom Judul Halaman, dan kutulis disana “Kau bisa bertanya kepadaku apapun, dan aku akan menjawab dengan jujur”. Lucu memang, aku sendiri merasa diriku sedikit norak. Tapi siapa yang peduli? Toh ini Cuma sekedar site hiburan.

Sebuah notifikasi muncul di icon berbentuk tanda tanya. Yang aku ingat, tadi aku sudah menjawab beberapa pertanyaan yang sepertinya diajukan oleh system (dilihat dari bahasanya yang baku dan memakai EYD).

Terlihat sebuah pertanyaan dengan tampilan pengirim Anonim. Pertanyaan tersebut berisikan ‘Halo, salam kenal? Boleh kita berteman?’

Aku menjawab dengan cepat ‘Boleh saja’. Tak sampai 2 menit, dia sudah mengirimkan pertanyaan baru. ‘Aku Naitu, boleh aku tahu siapa namamu?’

Sedikit ragu, aku menjawab namaku sesuai dengan nama profil yang ada di akunku, dengan kata lain aku berbohong kepadanya. Dengan cepat dia menanyakan hal lain, ‘Dimana kau tinggal?’
Lagi, aku menjawab bohong, sesuai dengan alamat palsu yang kucantumkan di akunku.

Dia masih terus bertanya dan hanya beberapa pertanyaan yang kujawab dengan benar, seperti hobi dan makanan kesukaan. Aku bahkan tidak mengetahui apakah semua pertanyaan ini diajukan oleh orang yang sama atau bukan. Hingga sampai pada satu pertanyaan, ‘Apa yang sedang kau lakukan sekarang?’

Ah, orang ini, terlalu ikut campur urusanku rasanya. Dengan malas aku menulis bahwa setelah ini aku harus menyelesaikan suatu urusan. Sebenarnya tidak ada hal penting yang harus kulakukan. Aku menjawab demikian dengan harapan dia akan menghentikan semua pertanyaannya.

Agak lama, selang setengah jam tidak ada notifikasi darinya. Hingga 10 menit kemudian, muncul kembali sebuah pertanyaan.

‘Kau berkata akan menjawab semua pertanyaan dengan jujur, tetapi mengapa kau berbohong kepadaku?’

note : gatau dimana seremnya, kayaknya saya cuma bisa bikin cerita yang membuat para pembaca bisa mengaktifkan kembali imajinasi horrornya.



sc : Lucifer creepypasta indonesia