16/03/19
Little Match Girl STORY
Ibu dan Ayah pergi keluar di malam Senin,
meninggalkan Pauline dirumah untuk bermain,
''sendiri 'ku akhirnya'' senandungnya riang,
ia bernyanyi, menari, dan berlarian kencang.
diatas meja sejangkauan tangan,
sekotak korek api tergeletak tak bertuan,
orangtua Pauline berulang memperingatkan,
menyentuh benda itu berarti berpuluh pukulan.
Pauline membatin ''oh, bagaimana bisa aku mengingkari,
mereka akan terbakar cantik sekali,
meletup melontarkan berjuta bunga api,
menemani hatiku yang sepi''
''aku hanya ingin menyalakan satu,
seperti yang sering kulihat pada Ibu''
Pauline memang gadis kecil nakal,
ia menyulut api, indahnya tak dapat disangkal.
api berkelebat, berkobar terang,
menyinari seluruh penjuru ruang,
Pauline melompat, berhambur kesana kemari,
terlalu gembira untuk memadamkannya kembali.
dan lihat ! betapa api adalah suatu yang mengerikan,
merayap, membakar gaun si gadis ia tak sungkan,
Pauline terkesiap, sekujur tubuhnya dilalap api,
lihatlah bagaimana si gadis terpanggang sampai mati.
ia menjerit meminta tolong, tapi tiada berguna,
yang ia lakukan hanya menunggu ajal tiba,
hingga api padam dengan sendirinya,
meninggalkan segalanya tak bersisa.
sepasang sepatu dansa ibunya temukan,
terkubur dalam abu si buah hati yang berserakan.
kedua orang tua si gadis berdiri terhuyung,
didalam asap tebal tinggi membumbung,
air mata mengalir dengan derasnya,
namun berakhir dengan percuma.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.