16/03/19

CREEPY PASTA Karakter : SLENDERMAN RETURNS


Aku melihat jam di dinding.
Sudah jam 2 malam, atau mungkin bisa kubilang subuh.

Kubuka gorden jendelaku, dan kulihat langit dari balik kaca. Masih gelap, dan bulan masih bersinar terang. Aku menutup gorden dan kembali duduk di kursiku, kembali pada laptopku.

Karena besoknya aku pergi kuliah pada pukul 1 siang, jadi aku masih ada waktu untuk mengerjakan tugasku ini hingga larut malam dan tidur jam 4 subuh.

Aku mulai mengetik, suasana benar-benar sunyi. Kedua orang tuaku masih terlelap di kamar mereka di lantai dua, sedangkan aku di lantai satu, kamarku paling pojok dekat halaman depan.

Beberapa menit telah berlalu, dan tugasku sedikit lagi sudah selesai. Aku merentangkan kedua tanganku kedepan, mencoba untuk refreshing.

Ketika aku hendak melanjutkan tugasku kembali, tiba-tiba saja...

Ada perasaan aneh muncul dalam benakku.

Ah, itu hanya perasaanku saja. Aku melanjutkan kembali mengetik. Namun, perasaan ini muncul lagi, dan sekarang begitu besar.

Aku merasa aneh, aku kembali mengetik. Perasaan ini semakin lama semakin menguat. Kupaksakan diriku untuk terus melanjutkan tugasku hingga selesai.

Tiba-tiba, aku mendengar suara dari jendela.

"TUK... TUK..."

Aku menghadap ke jendela, sepertinya suara ketukan dari luar.

Ah, biarlah. Mungkin saja itu hanyalah ranting pohon yang bergerak karena angin.

Namun suara ketukan tersebut terus mengganggu pikiranku.

"TUK... TUK..."

Akhirnya aku memutuskan untuk beranjak dari kursi dan melihat ke luar jendela, hanya memastikan.

Disaat kubuka gorden nya, aku melihat... Sesuatu yang aneh.

Nampaknya itu seperti pohon, yang memiliki dahan yang banyak. Namun rasanya aneh sekali, tampak begitu hitam, dan dahan-dahannya terlihat lain dari yang lain. Aku ragu, apakah di dekat jendelaku ini benar-benar pohon atau apa.

Tunggu dulu...
Bukannya rumahku tak memiliki pohon?!

Aku mulai bingung, perasaan aneh dan ketakutan bercampur aduk dalam benakku. Jika itu bukan pohon, lantas apa itu?

Aku tak berani membuka jendela, sesuatu tersebut masih berdiam di depan jendelaku layaknya pohon dengan ranting yang banyak. Kemudian...

Dia bergerak...

Aku seperti melihat sebuah tangan, putih, itu adalah kedua tangannya.

Aku menutup gorden, lalu berjalan ke arah laptopku dengan perlahan. Aku kembali duduk dan melanjutkan tugasku hingga selesai. Sambil mengetik, aku terus dikelilingi oleh rasa takut dan penasaran akan sesuatu di luar jendelaku tadi.

Apa sebenarnya itu? Kelihatan seperti sesosok bayangan...
Lalu, tangannya yang putih?!

Tidak. Aku tidak percaya dengan hantu, mitos, dan semacam hal-hal takhayul lainnya yang dibicarakan oleh temanku.

Dan baru-baru ini aku mendengar pembicaraan dari beberapa teman sekelasku tentang sesosok makhluk jangkung yang tinggi, tak berwajah, mengenakan setelan jas hitam, dan bertentakel. Kalau tidak salah, namanya adalah... Slenderman

Aku mendengar sebagian dari pembicaraan mereka. Kata mereka, makhluk tersebut sering mengintai anak-anak, bahkan remaja sepertiku. Dia membunuh dengan cara meneror korbannya, lalu disaat sudah waktunya, dia pun menampakkan diri dan membunuh korbannya tanpa memberi kesempatan untuk "mengucapkan selamat tinggal". Sungguh konyol.

Kata mereka juga, dia bisa menyamarkan diri sehingga terlihat seperti...
Pohon...

Mungkinkah sosok di luar jendelaku tadi...

Ah! Mungkin saja itu hanyalah bayangan dari suatu benda diluar rumahku. Aku tak percaya dengan takhayul!

Aku masih mengerjakan tugas akhirku ini. Sebentar lagi selesai.

Aku melihat dengan sekilas di tembok di sebelahku.
Terdapat tanda silang dengan lingkaran yang menyertainya.

Lambang apa itu?! Sejak kapan goresan lambang itu ada di tembok kamarku?! Siapa yang membuatnya?!

Aku mulai ketakutan, namun sekali lagi aku mencoba untuk tenang. Aku kembali mengetik.

Lalu...

"NGIIIIING...!!"

Tiba-tiba saja layar laptopku mengeluarkan suara yang cukup bising, dan layarnya berhujan.

Apa-apaan ini?! Apa yang terjadi pada laptopku?! Rusakkah? Tapi tugasku masih belum selesai!

Suara bising tersebut makin lama makin keras. Dan layar laptopku yang berhujan ini tiba-tiba memunculkan sebuah bayang-bayang sesosok kepala tak berambut, tidak memiliki telinga, dengan warna putih halus.

Tidak berwajah!

Aku cepat-cepat menutup laptopku. Kemudian kumatikan lampu kamar dan segera berbaring di atas ranjang.

Aku gemetaran. Makhluk apa itu?! Tidak mungkin jika pembicaraan teman-temanku itu nyata. Aku tak percaya adanya mistis!

Aku menghadap cermin yang di gantung di tembok, di samping ranjangku. Aku melihat di sisi belakangku.

Makhluk itu...
Dia berada di dalam kamarku..!

Aku bisa melihat wajahnya, tatapan yang dingin, tak berperasaan, dan terlihat kejam. Oh, dia tak berwajah! Dia sedang berdiri di samping ranjangku, di belakangku. Aku melihat sosoknya dari cermin.

Tiba-tiba saja, hidungku mengeluarkan darah. Darah ini mengalir tak henti-hentinya. Aku langsung menarik selimutku dan masuk ke dalamnya.

Kini aku berada di dalam selimut. Aku tenggelam dalam ketakutan. Kini aku percaya apa yang dikatakan oleh temanku. Kini aku percaya tentang hal-hal gaib. Tetapi, kenapa harus seperti ini?!

Dia akan membunuhku segera! Aku menutup mataku erat-erat, berdoa agar dia pergi dariku.

Hawa dingin semakin menusuk, meskipun aku berada di dalam selimut. Aku merasakan, leher belakangku seperti disentuh oleh sesuatu. Aku terus berdoa hingga menangis.

....

Sesaat kemudian, hawa dingin telah menghilang. Aku merasakan, semuanya tampak normal kembali.

Aku membuka selimutku sedikit, mengintip ke cermin. Aku tidak melihatnya lagi. Aku keluar dari selimutku. Aku menghela nafas, aku bersyukur semuanya telah membaik.

"NGIIIIING...!"

Suara bising itu terdengar kembali, di telingaku. Aku menutup telingaku.

"AAAA...!!!!!!"

Dia... Muncul... Dihadapanku!
Tentakelnya yang hitam, panjang, dan juga banyak, keluar dari punggungnya. Aku berteriak ketakutan.

Untuk yang terakhir kalinya, aku melihat foto keluargaku di meja kamarku, akhirnya seluruh pandangan menjadi gelap...