16/03/19

CREEPYPASTA : Escape


Source : scaryforkids

Ayah tiriku sangat membenciku. Sejak ibuku menikah dengannya, ia tinggal bersama kami dan hidupku berubah seketika seperti di neraka. Lelaki itu selalu menemukan celah kecil agar dapat menyalahkanku. Aku tidak pernah dianggap benar di matanya.

Tak lama kemudian, kekacauan itu mempengaruhi mentalku sehingga prestasi akademikku di sekolah juga turut anjlok. Aku merasa sangat sulit untuk belajar di rumah ini. Bahkan saat di meja makan, aku terlalu gugup sampai-sampai aku tak bisa memakan apapun. Lambat laun, aku pun mulai menarik diri dari pergaulan teman-temanku karena tekanan mental ini.

Hari demi hari, segalanya semakin bertambah buruk. Pria itu tidak segan untuk menjadikanku samsak tinju untuknya. Ia kerap memukuliku hingga aku harus dilarikan ke rumah sakit dan dokter pun mendiagnosa bahwa mentalku tertekan. Bukan hanya rasa sakit pada fisik, mentalku juga turut merasakan kesakitan ini.

Selama ini, ibu menolak untuk campur tangan karena ayah tiriku selalu memiliki alasan jitu sehingga akulah yang terkesan salah.
Bayangkan saja jika ibu kandungmu lebih memilih pria asing itu ketimbang darah dagingnya sendiri. Itu sungguh menyakitkan. Aku hanya bisa berdoa dan berharap bahwa aku bisa melarikan diri suatu saat nanti.

Suatu hari, aku tak bisa menahannya lagi sehingga aku pun melarikan diri.
Aku pergi sejauh mungkin dengan berbagai macam cara dan sialnya, aku ditangkap polisi setempat karena mereka mengenali wajahku. Rupanya ayah tiriku sudah melaporkan kehilanganku sehingga polisi itu bisa menangkapku dengan mudah.

Saat mereka membawaku kembali pulang, kulihat ayah tiriku berdiri didepan pintu dengan kemarahan di raut wajahnya.

Sesaat setelah polisi pergi, ia menatapku seraya berkata : 
"Apa kau pikir bisa melarikan diri?"

Malam itu, ia memukuliku 2 kali lipat lebih keras dibanding sebelumnya. Ia menjadi lebih kejam dan beringas. Aku menangis semalaman sampai tertidur.
Entah mengapa ia selalu memiliki alasan itu untuk meyakinkan ibu.
Ayah tiriku selalu menikmati saat-saat ia memukuliku. Tubuhku sudah penuh dengan memar dan sakit yang luar biasa sampai bernafas saja terasa sangat sulit.

Akhirnya, ia bertindak terlalu jauh hingga membuatku tergeletak tak berdaya di lantai.
Ibu tak tahan dan berusaha memanggil paramedis, namun lelaki itu selalu mencegahnya dan mengatakan bahwa aku hanya berpur-pura.
Semalaman, aku hanya terbaring di lantai dingin dan merasakan kesakitan ini hingga aku tak sadarkan diri.
Keesokan harinya, ibu menemukan tubuhku yang sudah tergeletak tak bernyawa.

Waktu telah berlalu...

Aku tidak tahu sudah berapa lama ini...

Tiba-tiba, aku melihat cahaya terang...

Aku mendengar sebuah suara yang menyerukan 

"Selamat, ini adalah bayi laki-laki."

Aku mulai menangis keras...

Saat itu aku melihat seorang wanita yang menangis bahagia, dan ada pria yang meraihku seraya membisikan sesuatu di telingaku. Ia berkata :

"Apa kau pikir bisa melarikan diri?".
[end]