02/03/19

CREEPYPASTA : SARAH

"Silet?"........."Apa maksudmu ada silet di tumit sepatunya"......."Tak apa, aku akan segera tiba di sana"
Dr. Laflame menutup teleponnya. "Sayang, aku harus pergi sekarang." Bisik Dr.Laflame pada sang istri. Istrinya hanya menjawab dengan gumaman setengah mengantuk. Wanita itu kedinginan. Normalnya, pada waktu malam seperti ini, Dr.Laflame juga pasti kedinginan.

Jam menunjukan waktu tengah malam ketika Dr.Laflame tiba di tempat kejadian. Para pemadam kebakaran, polisi dan petugas paramedik sibuk berlalu lalang di tempat itu. Di hadapan Dr.Laflame berdiri sebuah rumah yang membara terlalap api, dan di trotoar depan rumah tersebut duduk seorang gadis kecil. Ia terbungkus selimut dengan seorang perawat merangkulnya.
"Oh, untunglah anda datang Dokter." Panggil Mike, si pemimpin pasukan polisi.
"Apakah dia gadis yang kai maksudkan?" Tanya Dr.Laflame, raut iba tergambar di wajahnya.
"Ya, dok. Saya serahkan dia pada anda."

Dr. Laflame mengira bakal menemui gadis dengan tumit berdarah atau mungkin memiliki beberapa luka lebam. Namun nyatanya, Sarah, hanyalah seorang gadis bermuka datar yang sedang mendekap perutnya.

"Sarah, perkenalkan, nama saya Dr. Laflame. Saya di sini untuk membantumu."

Langkah pertama adalah tahap pembersihan. Tapi Sarah tak mau diam. Dia tak membiarkan siapapun mendekatinya. Ketika bajunya hendak di ganti, ia menyerang si perawat. Ia melompat lalu dengan murka menggigit leher si perawat. Meskipun mereka orang dewasa, mereka tetap kesulitan mengontrol Sarah. Baru setelah obat bius mulai bekerja, mereka dapat menangani tubuh Sarah. Dan dari situ terkuaklah sesuatu yang tak seharusnya di lihat oleh siapapun.

Dibalik baju Sarah terdapat tubuh yang babak belur.
Dr. Laflame sendirilah yang memeriksa gadis itu. Kulit dadanya penuh lecet. Perutnya juga bengkak dan kemerahan. Luka pembedahan sesar yang dilakukan secara serampangan lalu dijahit mengunakan tali sepatu terpampang di sana. Penemuan ini pun menjadi semakin parah.

Setelah melalui pemeriksaan lebih lanjut, terungkaplah bahwa pembedahan sesar yang dialami Sarah dipaksakan padanya guna menggugurkan janin yang ia kandung. Gadis ini telah mengalami penyiksaan bak di neraka, kini dapat dimengerti kenapa sebelumnya ia terus memberontak saat hendak diperiksa. Setiap hari Dr.Laflame mengunjungi Sarah, namun Sarah tetap diam. Ketika akhirnya Sarah mau bicara, inilah yang ia ceritakan,

"Saat itu aku sedang tidur lalu kakak masuk ke kamarku. Dia naik ke atasku, dia terus berkata kalau dia mencintaiku, tapi yang dia lakukan adalah menyakitiku. Aku berteriak-teriak minta tolong." Gadis itu berhenti sejenak.

"Tak apa Sarah, pelan-pelan saja." Gadis malang itu tampak seperti akan menangis.

"Ketika aku berteriak, kakak menutup mulutku dengan tangannya. Dia terus menyakitiku. Dia tak berhenti juga. Ketika dia akhirnya berhenti, aku merasa lengket di dalamku. Aku menjerit lagi, dan ibu tergesa-gesa masuk ke kamarku sedangkan kakak kembali berpakaian."
"Ibu sangat marah, dia membentakku. Dia menyebutku pelacur, tapi ini bukan salahku. Kenapa ibu tidak menyayangiku? Kenapa ibu malah menyakitiku?" Kedua bola mata coklat gadis itu menatap lekat pada Dr. Laflame, menunggu sebuah jawaban.
"Saya tidak tahu Sarah, itulah mengapa saya disini, untuk mencari tahu. Silahkan lanjutkan ceritamu."

"Ibu menyeret kakiku dari ranjang, dia menyeretku sampai ke ruang tengah. Ayah kemudian menahanku di lantai. Ibu bilang aku adalah pendosa dan pelacur. Akulah alasan mengapa kakak berbuat begitu. Ibu bilang bahwa dia harus memperbaiki kesalahanku, bahwa rumahnya bukan tempat untuk gadis kotor sepertiku. Ayah menyibak baju tidurku. Ibu melukai dadaku dengan botol pecah. Aku berusaha melepaskan diri, aku mencoba berteriak. Tapi ayah menamparku."
"Ibu lalu mengambil besi panas dari perapian, dan ia menyakitiku di tempat yang sama seperti kakak. Aku tak dapat melawan, karena pegangan ayah terlalu kuat. Ketika perutku semakin menggelembung, mereka memukulku lebih keras lagi. Pinggangku semakin membesar, dan aku merasa akan meledak, ibu berkata dia tak ingin memelihara aib di rumahnya."
"Mereka lalu menuangkan cairan bening masuk ke tenggorokanku. Mereka menjejalkan botolnya ke mulutku, dan memaksaku meminumnya. Cairan itu baunya tak enak dan terasa panas saat mengalir memasukiku. Mereka bilang cairan itu akan membuatku tertidur. Dan memang benar. Ketika aku terbangun, kepala dan perutku terasa sakit. Tapi perutku yang paling sakit. Aku menarik bajuku ke atas, dan kulihat perutku sudah di jahit pakai tali sepatu."

Dr. Laflame tak sanggup lagi, air mata mulai menggenangi pelupuk matanya. "Maafkan saya Sarah. Tak semua orang seburuk itu. Orang tuamu adalah orang jahat."
Sarah tersenyum, awalnya. "Aku sudah tahu kalau mereka itu orang jahat. Itulah kenapa aku menyalakan api. Tempat bagi orang jahat adalah di neraka, jadi aku mengirim mereka kesana. Dr. Laflame, apakah tuhan masih mau menyayangiku?"

Dr. Laflame memeluk gadis malang berusia dua belas tahun itu, air mata berjatuhan di wajahnya. "Ya Sarah, Ia pasti selalu menyayangimu."

Credited to : Homicidan
Source : Necromantic